My Pulau

My Pulau
Kenangan

Minggu, 21 April 2019

PT.  ADINDO HUTANI LESTARI
Jl. Radja Pandita No. 71A RT. X Malinau Kalimantan Utara – 77145
Phone (0553)-2122463 Fax (0553)-2122464

K U R I K U L U M


P
A
U
D



ESTATE SEBAKIS
Tahun 2018 - 2019




A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Penyusunan KTSP

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan untuk anak-anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut. \
Pendidikan untuk anak usia dini merupakan pendidikan yang memiliki karakteristik berbeda dengan anak usia lain, sehingga pendidikannya pun perlu dipandang sebagai sesuatu yang dikhususkan. Pendidikan anak usia dini di negara-negara maju mendapat perhatian yang luar biasa. Karena pada dasarnya pengembangan manusia akan lebih mudah dilakukan pada usia dini. Bahkan ada yang berpendapat bahwa usia dini merupakan usia emas (golden age) yang hanya terjadi sekali selama kehidupan seorang manusia. Apabila usia dini tidak dirangsang dengan baik, maka dapat dipastikan tumbuh kembang anak di masa selanjutnya tidak akan optimal.
Secara umum, keberhasilan atau pencapaian hasil belajar seseorang ditentukan oleh banyak faktor. Salah satu faktor penting yang menentukan hasil belajar pada pendidikan anak usia dini adalah peran lembaga atau satuan pendidikan anak usia dini (PAUD). Pengelola hendaknya dapat memberikan layanan prima terhadap anak usia dini. Proses pembelajaran dan pengasuhan anak perlu dikemas secara professional dengan memperhatikan karakteristik dan perkembangan anak usia dini. Selanjutnya dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini telah memberikan acuan tentang standar pelayanan anak usia dini.
Dalam SISDIKNAS pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan bertujuan untuk menyiapkan generasi muda yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan YME, cinta tanah air dan bangsa, berjiwa luhur, berbudaya, menjadi teladan, rela berkorban, kreatif dan inovatif, serta profesional dengan menjunjung tinggi 18 nilai-nilai luhur budaya. Yakni, kejujuran, kerendahan hati, ketertiban/kedisiplinan, kesusilaan, kesopanan/kesantunan, kesabaran, kerjasama, toleransi, tanggung jawab, keadilan, kepedulian, percaya diri, pengendalian diri, integritas, kerja keras, keuletan/ketekunan, ketelitian, kepemimpinan, dan ketangguhan.

Karakter adalah sifat utama yang terukir dalam pikiran, sikap, perilaku maupun tindakan yang melekat, menyatu, dengan diri seseorang yang membedakan satu orang dengan yang lainnya. Penanaman nilai-nilai budaya lokal yang di dalamnya terdapat penanaman karakter bagi anak usia dini merupakan kebutuhan yang berrsifat mendesak. Keperihatinan terhadap lunturnya penanaman nilai-nilai budaya yang berkarakter pada anak usia dini telah mengakibatkan banyak anak yang berperilaku kurang sesuai dengan budaya bangsa karena pengaruh berbagai media. Sebagai langkah awal untuk mengatasi permasalah tersebut KTSP SPS Pelita Hati juga berpedoman pada BAB III Pasal 22 Ayat 4 Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 5 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Berasis Budaya, dengan harapan dapat menjadikan pengelola, pendidik, dan peserta didik SPS Pelita Hati, lebih mengenal, memahami dan melaksanakan penanaman nilai-nilai budaya luhur yang berkarakter.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) PAUD merupakan elemen penting dalam pelaksanaan pembelajaran, KTSP memegang peranan penting dalam memberikan arah, langkah-langkah dan tujuan pelaksanaan pendidikan. Proses pembelajaran dapat dikatakan optimal jika mengikuti KTSP yang memadai. Oleh karena itu KTSP perlu disusun secara sistematis, praktis, dan komprehensif sebagai pedoman bagi pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran bagi anak didik, sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka, KB “ESTATE SEBAKIS” memandang perlu untuk menyusun Kurikulum tingkat satuan pendidikan PAUD (KTSP) untuk usia 2-4 tahun.

a. Pengertian kurikulum
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini yang diberlakukan mulai tahun 2014/2015 memenuhi kedua dimensi tersebut.

b. Rasional pengembangan kurikulum 2013 PAUD

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak di masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. Awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan atau upaya pengembangan agar anak dapat berkembang secara optimal.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional bab 1 pasal 1 butir 14 menyataakan bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan belajar dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Undang-undang ini mengamanatkan bahwa pendidikan harus dipersiapkan secara terencana dan bersifat holistic sebagai dasar anak memasuki pendidikan lebih lanjut. Maka usia dini adalah masa emas perkembangan anak dimana semua aspek perkembangan dapat dengan mudah distimulasi. Periode emas iini hanya berlangsung satu kali sepanjang rentang kehidupan manusia. Oleh karena itu, pada masa usia dini perlu dilakukan upaya pengembangan menyeluruh yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan.
Penelitian menunjukkan bahwa masa peka belajar anak dimulai dari anak dalam kandungan sampa 1000 hari pertama kehidupannya. Menurut ahli neurologi, pada saat lahir otak bayi mengandung 100 sapai 200 milyar neutron atau sel saraf yang siap melakukan sambungan antar sel. Sekitar 50% kapasitas kecerdasan manusia telah terjadi ketika usia 4 tahun, 80% telah terjadi ketika usia 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi 100% ketika berusia 8 sapai 18 tahun. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa stimulasi pada usia lahir sampai 3 tahun ini jika didasari pada kasihsayang bias merangsang 10 triliyun sel otak, namun demikian, dengan satu bentakan saja 1 milyar sel otak akan rusak. Sedangkan tindak kekerasan akan memusnahkan 10 milyar sel otak.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan potensi tersebut adalah dengan program pendidikan yang tersetruktur. Salah satu komponen untuk pendidikan yang tersetruktur adalah kurikulum.

2. Karakteristik Kurikulum 2013 PAUD
Kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Mengoptimalkan perkembangan anak yang meliputu: aspek nilai agama dan moral, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni yang tercermin dalam keseimbangn kompetnsi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
b. Menggunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik dalam pemberian rangsangan pendidikan.
c. Menggunakan penilaian autentik dalam memantau perkembangan anak.
d. Memberdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran

3. Tujuan Kurikulum 2013 PAUD
Kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini bertujuan untuk mendorong berkembangnya potensi anak agar memiliki kesiapan untuk menempuh pendidikan selanjutnya.

B. Visi, Misi dan Tujuan Kelompok Bermain Estate Sebakis
1. Visi kelompok Bermain
a.Terwujutnya Anak yang kreatif dan potensial
b.Terwujudnya PAUD yang memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini.



2. Misi Kelompok bermain
a. Membangun anak didik yang memiliki kemampuan yang kreatif , cerdas dan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar .
b. Memberi layanan pendidikan bagi anak usia dini bagi masyarakat.
c. Menumbuhkan rasa tanggungjawab dan kedisiplinan terhadap diri anak.

3. Tujuan Kelompok bermain
a. Pendidikan Sebagai Proses Dalam Diri Anak, Anak Diberi Kesempatan Belajar Secara Optimal.
b. Pendidikan sebagai proses sosialisasi. Tempat yang membuat anak menjadi manusia yang bertanggungjawab.
c. Pendidikan sebagai proses pembentukan kerjasama peran, manusia sebagai mahluk sosial yang saling melengkapi.

d. Terwujudnya layanan pendidikan anak usia dini di lingkungan masyarkat, khususnya di dusun planjan,desa planjan.

C. Karakteristik Satuan PAUD
1.  Mengoptimalkan perkembangan anak yang meliputi aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, social emosional, dan seni yang tercermin dalam keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
2. Menggunakan pemelajaran tematik dengan pendekatan siantifik dalam pemberian rangsangan kepada peserta didik.
3. Memberdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran.

D. Kerangka Dasar Kurikulum
1.   Landasan filosofis
K-13 PAUD dikembangkan dengan sejumlah landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan potensi anak agar menjadi manusia Indonesia berkualitas sebagaimana yangtercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan hal tersebut, K-13 PAUD dikembangkan dengan menggunakan landasan filosofis sebagai berikut.
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam dengan prinsip bhineka tunggal ika, sehingga pendidikan diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Sehubungan dengan itu, kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang luas bagi anak agar mereka memiliki landasan untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, serta mengembangkan kemampuan sebagai pewaris budaya bangsa yang kreatif dan peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa.
b. Anak adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofis ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah suatu yang harus termuat dalam isi kurkulum untuk member inspirasi dan rasa bangga pada anak. Kurikulum 2013 pendidikan anank usia dini memposisikan keunggulan budaya untuk menimbulkan rasa bangga yang tercermin, dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan bangsa.
c. Dalam proses pendidikan, anak usia dini membutuhkan keteladanan, motivasi, pengayoman/perlindungan, dan pengawasan secara berkesinambungan sebagaimana dicontohkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam filosofi: ing ngarso sung tulodo, ing madya mangu karso, tut wuri handayani.
d. Usia dini adalah masa ketika anak menghabiskan sebagian besar waktu untuk bermain. Karenanya pembelajaran pada PAUD dilaksanakan melalui bermain dan kegiatan-kegiatan yang mengandung prinsip bermain.
2. Landasan sosiologis
Kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat setempat.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat beragam. Satuan PAUD merupakan representasi dari masyarakat yang beragam baik dari aspek strata sosial-ekonomi, budaya, etnis, agama, kondisi fisik, maupun mental. Untuk mengakomodasi keberagaman itu, kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini dikembangkan secara inklusif untuk memberi dasar terbentuknya sikap saling menghargai dan tidak membeda-bedakan.

3. Landasan psiko-pedagogis
Kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini dikembangkan dengan mengacu pada cara mendidik anak sebagai individu yang unik, memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, dan belum mencapai masa operasional konkrit, dan karenanya digunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan dan potensi setiap anak.

4. Landasan teoritis
Kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini dikembangkan dengan mengacu padan teori pendidikan berbasis standard an kurikulum berbasis kompetensi. Pendidikan berbasis standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal penyelenggaraan pendidikan. Standar tersebut terdiri dari standar tingkat pencapaian perkembangan anak, standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Proses pengembangan kurikulum secara langsung berlandaskan pada empat setandar yakni standar tingkat pencapaian perkembangan anak, standar isi, standar proses, dan standar penilaian pendidikan. Sementara itu empat setandar lainnya dikembangkan lebih lanjut untuk mendukung implementasi kurikulum.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi anak untuk mengembangkan kemampuan yang berupa sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang direflaksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini menerapkan pembelajaran dalam bentuk pemberian pengalaman belajar langsung kepada anak yang dirancang sesuai latar belakang, karakteristik, dan usia anak.

5. Landasan yuridis
Landasan yuridis penyusunan kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini adalah:
Dasar hukum dalam penyusunan kurikulum PAUD ini adalah :
a.     Undang-Undang Dasar 1945.
b.     Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1974 tentang Kesejahteraan Anak.
c.     Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
d.     Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
e.     Undang-undang nomor 17 tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangka panjang nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan kedalam rencana pembangunan jangka menengah nasional.
f.      Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang setandar nasional pendidikan.
g.     Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
h.     Peraturan presiden nomor 60 tahun 2013 tentang pengembangan anak usia dini holistik-integratif.
i.       Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
j.       Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
k.     BAB III Pasal 22 Ayat 4 Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 5 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Berasis Budaya.

E. Struktur Kurikulum
1. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pengorganisasian muatan kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan lama belajar sesuai yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Muatan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini berisi program-program pengembangan yang terdiri dari:
a.     Program pengembangan nilai agama dan moral mencakup perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku baik yang bersumber dari nilai agama dan moral serta bersumber dari kehidupan bermasyarakat dalam konteks bermain.
b.     Program pengembangan fisik-motorik mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan kinestetik dalam konteks bermain.
c.      Program pengembangan kognitif mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan proses berpikir dalam konteks bermain.
d.      Program pengembangan bahasa mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan bahasa dalam konteks bermain.
e.     Program pengembangan sosial-emosional mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kepekaan, sikap, dan keterampilan sosial serta kematangan emosi dalam konteks bermain.
f.       Program pengembangan seni mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi seni dalam konteks bermain.

2. Muatan Kurikulum Lokal
Kurikulum lokal yang dikembangkan di KB” ESTATE SEBAKIS” adalah kurikulum PAUD berbasis budaya lokal dengan mengembagkan nilai-nilai luhur yang diyakini kebenarannya. Nilai-nilai luhur yang dikembangkan ini merupakan bidang pengembangan penunjang yang akan ditanamkan kepada anak didik.
Adapun nilai-nilai luhur budaya lokal yang dikembangkan pada KB”BINA BUAH HATI” antara lain:
a.     Kesantunan
Nilai yang didasarkan pada perilaku yang ditunjukkan pada sikap lembut, sabar dan sopan, baik dari segi bahasa maupun tingkah laku.
b.     Rendah Hati
Mencerminkan kebesaran hati dan sikap tidak sombong serta bersedia untuk mengakui kelebihan orang lain.
c. Pengendalian Diri
Sikap dan perilaku yang selalu menggunakan akal budi yang berpijak pada pengalaman dan pengetahuan anak.
d. Kerja Keras
Menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh (pantang menyerah) dan mengatasi hambatan belajar.
e. Kerja Sama
Berlaku secara sukarela bersama orang lain untuk mencapai tujuan.
f. Percaya Diri
Memahami kemampuan diri dan harga diri yang dimiliki.
g. Bangga Terhadap Budaya Sendiri
Menunjukkan rasa cinta dan menjaga kelestarian budaya bangsa.
h. Jujur
Berperilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya baik dalam perkataan dan perbuatan.
i. Sederhana
Berperilaku wajar sesuai dengan kebutuhan.

3. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan gambaran pencapaian Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD usia 6 (enam) tahun.
Kompetensi Inti mencakup:
a.     Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual
b.      Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
c.      Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
d.     Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang kompetensi PAUD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

KOMPETENSI INTI
KI-1
Menerima ajaran agama yang dianutnya
KI-2
Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu menghargai dan toleran kepada orang lain, mampu menyesuaikan diri, tanggungjawab, jujur, rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik, dan teman
KI-3
Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik, lingkungan sekitar, agama, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indera (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi; menalar, dan mengomunikasikan melalui kegiatan bermain
KI-4
Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan difikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia.

4. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran, tema pembelajaran, dan pengalaman belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti.
Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan awal anak serta tujuan setiap program pengembangan. Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti yaitu:
a.     Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
b.     Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
c.      Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
d.     Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk setiap Kompetensi Inti adalah sebagai berikut:

KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR


KI-1. Menerima ajaran agama yang dianutnya

1.1.  Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
1.2.  Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan
KI-2. Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu menghargai dan toleran kepada orang lain, mampu menyesuaikan diri, jujur, rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik, dan teman

2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu
2.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif.
2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
2.6Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
2.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan

KI-3. Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik, lingkungan sekitar, agama, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indera (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi; menalar; dan mengomunikasikan melalui kegiatan bermain

3.1. Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
3.2. Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia
3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus
3.4. Mengetahui cara hidup sehat
3.5. Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif
3.6. Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
3.7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)
3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan
3.9. Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
3.10. Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)
3.11. Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa

KI-4. Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia

4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa
4.2. Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus
4.4. Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
4.5. Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif
4.6. Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda di sekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui
4.7. Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak tubuh
4.8. Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak tubuh
4.9. Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
4.10. Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)
4.11. Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)
4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya
4.13. Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
4.14. Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat
Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media



5. Indikator Pencapaian Perkembangan Anak Usia 2-4 Tahun
Indikator pencapaian perkembangan anak adalah penanda perkembangan yang spesifik dan terukur untuk menantau/menilai perkembangan anak pada usia tertentu. Indikator ini brfungsi untuk memantau perkembangan anak dan bukan untuk digunakan secara langsung baik sebagai bahan ajar maupun kegiatan pembelajaran. Indikator dirumuskan berdasarkan kompetnnsi dasar (KD) sedangkan KD dirumuskan berdasarkan kompetensi inti (KI).

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI 2-4 TAHUN

2-3 TAHUN

3-4 TAHUN


1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya

1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan

Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI sikap Sosial tidak dirumuskan secara tersendiri. Pembelajaran untuk KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI Ketrampilan, serta melalui pembiasaan dan keteladanan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika dia memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya dan/atau unjuk kerja. Contoh sikap positif itu adalah perilaku hidup sehat, jujur, tanggung jawab, peduli, kreatif, kritis,
percaya diri, disiplin, mandiri, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri dan santun.
2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
2.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu 2.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif
2.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
2.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
2.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
2.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan
2.8. Memiliki perilaku yang
mencerminkan kemandirian
2.9. Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
2.10. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya
2.11. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran kepada orang lain
2.12. Memiliki perilaku yang dapat menye-suaikan diri

2.13. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggungjawab
2.14. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
2.15. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik, dan teman

Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI sikap Sosial tidak dirumuskan secara tersendiri. Pembelajaran untuk KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI Ketrampilan, serta melalui pembiasaan dan keteladanan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika dia memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya dan/atau unjuk kerja. Contoh sikap positif itu adalah perilaku hidup sehat, jujur, tanggung jawab, peduli, kreatif, kritis, percaya diri, disiplin, mandiri, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri dan santun.
3.1. Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa

Mulai meniru ucapan dan gerakan yang terkait dengan ibadah agamanya

Meniru ucapan dan melaksanakan ibadah


KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI 2-4 TAHUN

2-3 TAHUN

3-4 TAHUN

3.2. Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia
4.2. Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia

- Menujukkan sikap sopan kepada setiap orang
- Menunjukkan sikap peduli terhadap orang lain (misal: berbagi maknan dan mainan)
3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus
4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus

- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu berjalan sambil membawa sesuatu yang ringan
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu melempar dan menangkap bola yagn besar dan ringan
- Melakukan kegiatan yang mendorong anak mampu menari mengikuti irama
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu naik turun tangga atau tempat yang lebih tinggi/rendah dengan berpegangan
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu meremas dengan lima jari
Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu melipat ketas sendiri meskipun belum rapi
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu menggunakan gunting tanpa pola
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak melakukan gerakan-gerakan yang memerlukan koordinasi antara otot-otot kecil/halus dan mata serta tangan (misal: makan dengan sendok dan menumpuk balok)
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu melompat di tempat
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu meniti di atas papan titian yang lebih lebar
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu melompat turun dari ketinggian kurang dari 20 cm
- Melakukan kegiatan yagn menunjukkan anak mampu meniru gerakan senam yang lebih sederhana
- Melakukan kegiatan yagn menunjukkan anak mampu menuang air atau benda-benda kecil ke dalam wadah tanpa tumpah
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mapu meronce manic-manik yang tidak teralalu kecil dengan benang yang tidak kaku
- Melakukan keguatan yang menunjukkan anak mampu menggunting kertas mengikuti pola garis lurus
3.4. Mengetahui cara hidup sehat
4.4. Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat

- Meniru perilaku hidup bersih dan sehat
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu memilih makanan dan minuman yang bersih, sehat dan bergizi dengan bantuan orang tua
- Minta tolong jika perlu BAK dan BAB
- Berperilaku hidup bersih dan sehat dengan bantuan
-Melakukan kegiatan yang mnunjukkan anak mampu membedakan makanan dan minuman yang bersih, sehat, dan bergizi dengan bantuan dari orang tua
- Mengguakan toilet dengan benar
3.5. Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif
4.5. Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif

- Memecahkan masalah sederhana yang dihadapi dengan aktif bertanya pada orang trdekatnya
- Mulai mencoba menyelesaikan kegiatan dengan bantuan
- Memecahkan masalah sederhana yang dihadapi dengan aktif bertanya padaorang-orang di lingkungannya
- Melakukan usaha untuk menyelesaikan kegiatan secara mandiri
3.6. Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
4.6. Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda di sekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya

- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak mampu mengenal benda dengan membedakan benda berdasarkan warna, bentuk
- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak mampu mengenal benda dengan meletakkan satu benda pada satu tempat
- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak mampu mengenal benda dengan meletak kan benda berjaja
- Melakukan kegiatan yang menun-jukkan anak mampu mengenal benda dengan menunjuk bentuk-bentuk yang dikenalnya
-Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak mampu
mengenal konsep besar-kecil, panjang-pendek melalui kegiatan membandingkan

- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak mampu mengenal benda dengan membeda- kan benda berdasarkan, bentuk dan ukuran (misal: besar-kecil, panjang-pendek)
- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak mampu mengenal benda dengan memasang-kan benda sesuai pasangan- nya
- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak mampu mengenal benda dengan menyusun 3-5 benda secara berurutan
- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak mampu mengenal bentuk geometri (segitiga, persegi
dan lingkaran
- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak mampu mengenal konsep banyak-sedikit, berat-ringan, lama sebentar melalui kegiatan membandingkan
3.7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)
4.7. Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak tubuh

- Menyebut nama anggota keluarga lain dan teman
- Menunjukkan ketertarikan untuk bermain dengan anak lain
- Menunjukkan tempat tinggalnya
- Mulai tertarik pada peran dan pekerjaan orang-orang yang ada di sekitar
- Menyebutkan aturan
- Menyebut nama diri dan jenis kelamin
- Menunjuk- kan keter- tarikan untuk bermain dalam kelompok kecil
- Menunjuk-kan tempat yang sering dikunjungi di sekitar rumah (warung dan tempat ibadah)
- Menyebut peran-peran dan pekerjaan orang-orang yang ada di sekitarnya
- Menunjukkan kepedulian terhadap peraturan
3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
4.8. Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak tubuh


- Menunjuk benda -benda alam/ makhluk hidup yang dikenalnya
- Menunjukkan karya yang berhubungan dengan lingkungan alam melalui kegiatan menempel
- Menyebutkan benda-benda yang ada di sekitarnya
- Menunjukkan karya yang berhubungan dengan benda-benda yang ada di lingkungan alam melalui kegiatan menggambar
3.9. Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
4.9. Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)

- Mengamati cara kerja benda-benda teknologi seder hana
- Mengetahui teknologi sederhana yang ada di rumah dan lingkungan sekitarnya
Menyebutkan nama benda-benda teknologi sederhana (misal: gunting, sekop, palu, cangkul, pisau, gunting kuku, sikat gigi, sendok, pembuka tutup botol, spons, roda pada kendaraan
- Mengelompokkan berbagai tehnologi sederhana yang ada di rumah dan lingkungan sekitarnya
3.10. Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)
4.10. Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)

- Menjawab pertanyaan sederhana
- Menjawab pertanyaan sederhana
- Membeda-kan perintah, pertanyaan, dan ajakan
- Melaksana-kan tiga atau lebih perintah sederhana
3.11. Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)
4.11. Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)

Melaksana-kan dua perintah sederhana
- Menggunakan kalimat pendek dengan kosakata terbatas untuk menyata-kan apa yang dilihat dan dirasa
- Membuka halaman buku
- Berbicara dengan dua kata atau lebih tentang benda atau tindakan tertentu dengan nada yang sesuai dengan tujuan
(misal: nada tanya, memberi tahu)
- Mengucap-kan kalimat sederhana (misal: adik minum susu)
- Melaksanakan tiga atau lebih perintah sederhana
- Mengguna-kan kalimat
pendek dengan kosa kata yang lebih banyak untuk menyatakan apa yang dilihat dan dirasa
- Menunjuk-kan perilaku seperti sedang membaca buku
- Berbicara dengan kalimat yang sederhana dengan nada yang sesuai dengan tujuan (misal: bertanya dan memberi pendapat)
- Mengucap-kan kalimat sesuai dengan tujuan (kalimat tanya, pernyataan)
3.12. Mengenal keaksaraan awal melalui bermain

4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya

Membuat garis lengkung dan lingkaran
- Meng-gambar garis-garis hori sontal dan vertical
- Membi-lang secara urut 1-5
- Mencoret berbagai bentuk (zig zag, garis, lengkung, dll)
- Menunjuk benda berdasarkan simbol huruf yang dikenalinya
- Membilang secara urut 1-10
3.13. Mengenal emosi diri dan orang lain
4.13. Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar

- Mulai mencari figur di luar orang terdekatnya untuk membangun kedekatan dengan orang lain
- Bereaksi ketika ada hal yang tidak sesuai, misal: marah saat orang lain mengambil mainannya
- Mulai melakukan aktivitas keseharian dengan anak lain
- Mengungkapkan secara tegas kebutuhan dan keinginan secara verbal dan fisik
3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
4.14. Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat

- Membedakan benda yang disukai dan tidak
- Memilih benda yang ingin diguna- kannya (misal: pakaian, mainan)


- Memilih benda yang disukainya
- Menunjuk-kan benda sesuai kebutuhan atau keinginan secara lisan atau isyarat

3.15. Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni
4.15. Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media

- Melakukan aktivitas seni sederhana (misal menggerak-kan tubuh ketika mendengar musik, menggambar lengkung dan garis lurus, bernyanyi

- Melakukan aktivitas seni sederhana dengan lebih teratur sesuai dengan aturan/ karakteris-tiknya



6. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Standar tingkat pencapaian perkembangan anak pada SPS Pelita Hati disusun mengacu pada standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia 2-4 Tahun


Lingkup Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

2-3 Tahun

3-4 Tahun

I. Nilai Agama dan Moral

1. Mulai meniru gerakan berdoa/sembahyang sesuai dengan agamanya
2. Mulai memahami kapan mengucapkan salam, terima kasih, maaf, dsb
1. Mengetahui perilaku yang berlawanan meskipun belum selalu dilakukan seperti pemahaman perilaku baik-buruk, benar-salah, sopan-tidak sopan
2. Mengetahui arti kasih dan sayang kepada ciptaan Tuhan
3. Mulai meniru doa pendek sesuai dengan agamanya
II. Fisik-motorik
A. Motorik Kasar
1. Berjalan sambil berjinjit
2. Melompat ke depan dan ke belakang dengan dua kaki
3. Melempar dan menangkap bola
4. Menari mengikuti irama
5. Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi/rendah dengan berpegangan

1. Berlari sambil membawa sesuatu yang ringan (bola)
2. Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan kaki bergantian
3. Meniti di atas papan yang cukup lebar
4. Melompat turun dari ketinggian kurang lebih 20 cm (di bawah tinggi lutut anak)
5. Meniru gerakan senam sederhana seperti menirukan gerakan pohon, kelinci melompat)
6. Berdiri dengan satu kaki
B. Motorik Halus

1. Meremas kertas atau kain dengan menggerakkan lima jari
2. Melipat kain/kertas meskipun belum rapi/lurus
3. Menggunting kertas tanpa pola
4. Koordinasi jari tangan cukup baik untuk memegang benda pipih seperti sikat gigi, sendok
1. Menuang air, pasir, atau biji-bijian ke dalam tempat penampung (mangkuk, ember)
2. Memasukkan benda kecil ke dalam botol (potongan lidi, kerikil, biji-bijian)
3. Meronce benda yang cukup besar
4. Menggunting kertas mengikuti pola garis lurus
C. Kesehatan dan Perilaku Keselamatan

1. Berat badan sesuai Tingkat usia
2. Tinggi badan sesuai Tingkat usia
3. Berat badan sesuai dengan standar tinggi badan
4. Lingkar kepala sesuai Tingkat usia
5. Mencuci, membilas, dan mengelap ketika cuci tangan tanpa bantuan
6. Memberitahu orang dewasa bila sakit
7. Mencuci atau mengganti alat makan bila jatuh
1. Berat badan sesuai Tingkat usia
2. Tinggi badan sesuai Tingkat usia
3. Berat badan sesuai dengan standar tinggi badan
4. Lingkar kepala sesuai Tingkat usia
5. Membersihkan kotoran (ingus)
6. Menggosok gigi
7. Memahami arti warna lampu lalu lintas
8. Mengelap tangan dan muka sendiri
9. Memahami kalau berjalan di sebelah kiri
III. Kognitif
A.Belajar dan Pemecahan Masalah
1. Melihat dan menyentuh benda yang ditunjukkan oleh orang lain
2. Meniru cara pemecahan orang dewasa atau teman
3. Konsentrasi dalam mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orangtua
4. Mengeksplorasi sebab dan akibat
5. Mengikuti kebiasaan sehari-hari (mandi, makan, pergi ke sekolah)
1. Paham bila ada bagian yang hilang dari suatu pola gambar seperti pada gambar wajah orang matanya tidak ada, mobil bannya copot, dsb
2. Menyebutkan berbagai nama makanan dan rasanya (garam, gula atau cabai)
3. Menyebutkan berbagai macam kegunaan dari benda
4. Memahami persamaan antara dua benda

5. Memahami perbedaan antara dua hal dari jenis yang sama seperti membedakan antara buah rambutan dan pisang; perbedaan antara ayam dan kucing
6. Bereksperimen dengan bahan menggunakan cara baru
7. Mengerjakan tugas sampai selesai
8. Menjawab apa yang akan terjadi selanjutnya dari berbagai kemungkinan
9. Menyebutkan bilangan angka 1-10
10. Mengenal beberapa huruf atau abjad tertentu dari A-z yang pernah dilihatnya
B. Berpikir Logis

1. Menyebut bagian-bagian suatu gambar seperti gambar wajah orang, mobil, binatang, dsb
2. Mengenal bagian-bagian tubuh (lima bagian)
3. Memahami konsep ukuran
(besar-kecil, panjang-pendek)
4. Mengenal tiga macam bentuk
5. Mulai mengenal pola
6. Memahami simbol angka dan maknanya
1. Menempatkan benda dalam urutan ukuran (paling kecil-paling besar)
2. Mulai mengikuti pola tepuk tangan
3. Mengenal konsep banyak dan sedikit
4. Mengenali alasan mengapa ada sesuatu yang tidak masuk dalam kelompok tertentu
5. Menjelaskan model/karya yang dibuatnya
C. Pembelajaran karakter berbasisi budaya

Menunjukkan rasa cinta pada tempat-tempat bersejarah*

Menunjukkan rasa cinta pada tempat-tempat bersejarah*

D. Berfikir Simbolik

1. Meniru perilaku orang lain dalam menggunakan barang
2. Memberikan nama atas karya yang dibuat
3. Melakukan aktivitas seperti kondisi nyata (misal: memegang gagang telpon)
1. Menyebutkan peran dan tugasnya (misal, koki tugasnya memasak)
2. Menggambar atau membentuk sesuatu konstruksi yang mendeskripsikan sesuatu yang spesifik
3. Melakukan aktivitas bersama teman dengan terencana (bermain berkelompok dengan memainkan peran tertentu seperti yang telah direncanakan)
IV. Bahasa
A. Memahami Bahasa
1. Memainkan kata/suara yang didengar dan diucapkan berulang-ulang
2. Hafal beberapa lagu anak sederhana
3. Memahami cerita/dongeng sederhana
4. Memahami perintah sederhana seperti letakkan mainan di atas meja, ambil
mainan dari dalam kotak

1. Pura-pura membaca cerita bergambar dalam buku dengan kata-kata sendiri
2. Mulai memahami dua perintah yang diberikan bersamaan contoh: ambil mainan di atas meja lalu berikan kepada ibu pengasuh atau pendidik
B.Mengungkapkan bahasa.

1. Menggunakan kata tanya dengan tepat (apa, siapa, bagaimana, mengapa, dimana).
2. Menggunakan 3 atau 4 kata untuk memenuhi kebutuhannya (misal, mau minum air putih)
1. Mulai menyatakan keinginan dengan mengucapkan kalimat sederhana (6 kata)
2. Mulai menceritakan pengalaman yang dialami dengan cerita sederhana
V. Sosial-emosional
A. Kesadaran Diri
1. Memberi salam setiap mau pergi
2. Memberi rekasi percaya pada orang dewasa
3. Menyatakan perasaan terhadap anak lain
4. Berbagi peran dalam suatu permainan (misal: menjadi dokter, perawat, pasien)
1. Mengikuti aktivitas dalam suatu kegiatan besar (misal: piknik)
2. Meniru apa yang dilakukan orang dewasa
3. Bereaksi terhadap hal-hal yang tidak benar (marah bila diganggu)
4. Mengatakan perasaan secara verbal
B. Tanggungjawab Diri dan Orang lain

1. Mulai bisa mengungkapkan ketika ingin buang air kecil dan buang air besar
2. Mulai memahami hak orang lain (harus antri, menunggu giliran.
3. Mulai menunjukkan sikap berbagi, membantu, bekerja bersam.
1. Mulai bisa melakukan buang air kecil tanpa bantuan.
2. Bersabar menunggu gilira.
3. Mulai menunjukkan sikap toleran sehingga dapat bekerja dalam kelompo.
4. Mulai menghargai orang lain.
5. Mulai menunjukkan ekspresi menyesal ketika melakukan kesalahan
C. Perilaku Prososial

1. Bermain secara kooperatif dalam kelompok
2. Peduli dengan orang lain (tersenyum, menanggapi bicara)
3. Membagi pengalaman yang benar dan salah pada orang lain
4. Bermain bersama berdasarkan aturan tertentu
1. Membangun kerjasama
2. Memahami adanya perbedaan perasaan (teman takut, saya tidak)
3. Meminjam dan meminjamkan mainan
Pembelajaran karakter berbasis budaya*

Menunjukkan sikap lembut dan sopan*

Menunjukkan sikap lembut dan sopan*


Mencerminkan kesabaran hati dan sikap tidak sombong serta bersedia untuk mengakui kelebihan orang lain*

Mencerminkan kesabaran hati dan sikap tidak sombong serta bersedia untuk mengakui kelebihan orang lain*


Sikap dan perilaku yang selalu menggunakan akal budinya (berpijak pada pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki)*

Sikap dan perilaku yang selalu menggunakan akal budinya (berpijak pada pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki)*


Menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh (pantang menyerah) dan mengatasi berbagai hambatan belajar*

Menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh (pantang menyerah) dan mengatasi berbagai hambatan belajar*


Berperilaku secara sukarela dengan orang lain untuk mencapai tujuan*

Berperilaku secara sukarela dengan orang lain untuk mencapai tujuan*


Memahami kemampuan diri dengan harga dirinya*

Memahami kemampuan diri dengan harga dirinya*


Menunjukkan rasa cinta dan kelestarian budaya bangsa*

Menunjukkan rasa cinta dan kelestarian budaya bangsa*


Berperilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya, baik dalam perbuatan dan perkataan*

Berperilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya, baik dalam perbuatan dan perkataan*


Berperilaku wajar sesuai dengan kebutuhan*

Berperilaku wajar sesuai dengan kebutuhan*

VI. Seni
A. Anak mampu membedakan antara bunyi dan suara
Memperhatikan dan mengenali suara yang bernyanyi atau berbicara

1. Mengenali berbagai macam suara dari kendaraan
2. Meminta untuk diperdengarkan lagu favorit secara berulang
B. Tertarik dengan kegiatan musik, gerakan orang, hewan maupun tumbuhan

1. Menyanyi sampai tuntas dengan irama yang benar (nyanyian pendek atau 4 bait)
2. Menyanyikan lebih dari 3 lagu dengan irama yang yang benar sampai tuntas (nyanyian pendek atau 4 bait)
3. Bersama teman-teman menyanyikan lagu
4. Bernyanyi mengikuti irama dengan bertepuk tangan atau menghentakkan kaki
5. Meniru gerakan berbagai binatang
6. Paham bila orang terdekatnya (ibu) menegur
7. Mencontoh gerakan orang lain

8. Bertepuk tangan sesuai irama
1. Mendengarkan atau menyanyikan lagu
2. Menggerakkan tubuh sesuai irama
3. Bertepuk tangan sesuai irama musik
4. Meniru aktivitas orang baik secara langsung maupun melalui media. (misal, cara minum/cara bicara/perilaku seperti ibu)

5. Bertepuk tangan dengan pola yang berirama (misalnya bertepuk tangan sambil mengikuti irama nyanyian
C. Tertarik dengan kegiatan atau karya seni

1. Menggambar benda-benda lebih spesifik
2. Mengamati dan membedakan benda di
sekitarnya yang di dalam rumah

1. Menggambar dengan menggunakan beragam media (cat air, spidol, alat menggambar) dan cara (seperti finger painting, cat air,
dll)
2. Membentuk sesuatu dengan plastisin
3. Mengamati dan membedakan benda di sekitarnya yang di luar rumah


7. Lama Belajar
a. Lama belajar merupakan keseluruhan waktu untuk memperoleh pengalaman belajar yang harus diikuti anak dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun. Lama belajar pada PAUD dilaksanakan melalui pembelajaran tatap muka.
b. Kegiatan tatap muka di PAUD dengan lama belajar sebagai berikut.
1) Kelompok usia lahir sampai 2 (dua) tahun satu kali pertemuan minimal 120 menit, dengan melibatkan orang tua, dan frekuensi pertemuan minimal satu kali per minggu;
2) Kelompok usia 2 (dua) tahun sampai 4 (empat) tahun satu kali pertemuan minimal 180 menit, dan frekuensi pertemuan minimal dua kali per minggu;
 3) Kelompok usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun satu kali pertemuan minimal 180 menit, dengan melibatkan orang tua, dan frekuensi pertemuan minimal lima kali per minggu;

F. Tujuan Penyusunan Kurikulum Tingkat Kelompok Bermain Pendidikan PAUD
 Untuk memberikan arah pelaksanaan pembelajaran pada KB”ESTATE SEBAKIS” .
Membantu pendidik atau guru KB”ESTATE SEBAKIS” khususnya dalam menjalankan tugas menyusun rencana kegiatan, melaksanakan pembelajaran, dan melakukan penilaian terhadap anak didik.

G. Pengembangan Kurikulum Tingkat Kelompok Bermain Pendidikan
Prinsip pengembangan KTSP KB”ESTATE SEBAKIS”antara lain:
1.     Relevansi
Hubungan antara kurikulum dengan kebutuhan dan perkembangan anak secara individual.
2.      Adaptasi
Kurikulum memperhatikan dan menyesuaikan perubahan psikologis, IPTEK dan seni.
3.     Kontinuitas
Kurikulum disusun secara berkelanjutan antara satu tahapan perkembangan ke tahapan perkembangan berikutnya dalam rangka mempersiapkan anak memasuki pendidikan selanjutnya.
4.      Fleksibilitas
Kurikulum dipahami, dipergunakan dan dikembangkan secara fleksibel sesuai keunikan dan kebutuhan anak serta kondisi lembaga penyelenggara setempat.
5.      Kepraktisan dan Akseptabilitas
Kurikulum memberikan kemudahan bagi para pendidik, praktisi, dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pendidikan anak usia dini.
6.     Kelayakan
Kurikulum menunjukkan kelayakan dan keberpihakan pada anak usia dini.
7.     Akuntabilitas
Kurikulum dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan anak usia dini.  

H. Model Pembelajaran
Program pembelajaran di KB” Bina Buah Hati” menerapkan pendekatan pembelajaran dengan pengaman yang intinya mengakomodasi 3 jenis main dan keaksaraan. Pendekatan pembelajaran pusat kegiatan yang dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Proses pembelajaran dilakukan didalam lingkaran (circle time) dan pusat kegiatan, dimana pendidik duduk bersama peserta didik yang dilakukan sebelum dan sesudah bermain;
b. Proses pembelajaran dilakukan melalui pusat kegiatan yang merupakan pusat bermain peserta didik dilengkapi dengan seperangkat alat bermain yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan, hal ini diperlukan untuk mengembangkan seluruh potensi dasar peserta didik dalam berbagai aspek perkembangan secara seimbang;
c.  Setiap pusat kegiatan mendukung perkembangan peserta didik dalam tiga jenis bermain yaitu : bermain sensorimotorik, bermain peran, dan bermain pembangunan.
d.  Langkah pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan :
1. Kegiatan penyambutan peserta didik;
2. Penataan/pijakan lingkungan bermain;
3. Kegiatan pembukaan (pengalaman gerakan kasar);
4. Transisi;
5. Kegiatan pembelajaran (pembukaan, initi dan penutup);
6. Istirahat/makan bersama;
7. Kegiatan akhir.

I. Penilaian Pembelajaran
1. Pengertian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak. Assesmen dilakukan melalui: pengamatan/observasi, konfrensi dengan para guru, pencatatan anekdot, wawancara, penugasan, hasil kerja anak, dan unjuk kerja.
Penilaian perkembangan dan pertumbuhan anak adalah suatu proses yang terencana meliputi pengumpulan, penganalisaan, penafsiran dan pemberian keputusan tentang perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini. Penilaian tersebut dilaksanakan untuk mengetahui dan mendiskripsikan perkembangan anak usia dini yang terjadi sebagai akibat adanya kegiatan stimulasi tumbuh kembang anak serta pembelajaran yang diberikan. Hal itu merupakan suatu keharusan dan pengembangan anak usia dini karena dapat memberikan gambaran secara akurat tentang perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini.

2. Tujuan penilaian
Adapun tujuan pelaksanaan penilaian perkembangan anak pada KB”ESTATE SEBAKIS” adalah:
1. Mengetahui status pertumbuhan dan tahab perkembangan anak
2. Mengetahui efektifitas materi, metode, sumber belajar dan media untuk pencapaian proses dan hasil pembelajaran.
3. Menyusun perencanaan pembelajaran lebih lanjut.
4. Menyusun laporan pertumbuhan dan perkembangan anak
5. Memberikan informasi pada orang tua/wali tentang kemajuan (pertumbuhan dan perkembangan anak).
3. Prinsip-prinsip penilaian
Prinsip-prinsip kegiatan penilaian pada KB”ESTATE SEBAKIS” , yakni:
1. Menyeluruh, artinya kegiatan penilaian mencakup seluruh lingkup perkembangan anak.
2. Berkesinambungan, artinya penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus agar diperoleh gambaran menyeluruh dari hasil pembelajaran.
3. Obyektif, artinya penilaian dilakukan berdasarkan fakta dengan memperhatikan perbedaan dan keunikan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak.
4. Mendidik, artinya penilaian digunakan untuk membina dan memberikan dorongan kepada pendidik atau orangtua untuk memberikan proses pembelajaran (interaksi, lingkup, dan alat) kepada anak agar dapat mencapai tahapan perkembangan secara optimal.
5. Bermakna, artinya penilaian harus bermakna bagi anak, pendidik, dan orangtua serta pihak lain yang membutuhkan.
4. Lingkup penilaian
Kegiatan penilaian pada KB “ Bina Buah Hati” mencakup seluruh tingkat pencapaian perkembangan peserta didik dan data pertumbuhan peserta didik. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan fungsi organ/individu.
Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang dapat diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik. Lingkup kegiatan penilaian pada lembaga PAUD meliputi perkembangan nilai-nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional anak.

5. Teknik-teknik penilaian
Kegiatan penilaian perkembangan anak didik di KB”ESTATE SEBAKIS”menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1. Penilaian Harian
Pengamatan harian terhadap seluruh aspek perkembangan anak yang muncul salama proses pembelajaran, sesuai dengan materi yang telah direncanakan untuk dibelajarkan berdasarkan KI dan KD yagn telah disusun. Setiap pengamatan harus direkam dengan pencatatan. Pendidik bukan hanya sekedar mengamati anak, tetapi juga harus mencatat apa yang di amati, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai perkembangan anak.
2. Hasil Karya
Hasil karya adalah hasil kerja anak didik setelah melakukan suatu kegiatan. Hasil karya dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni atau hasil kegiatan anak lainnya. penilaian hasil karya anak berupa gambar, karya seni, unjuk kerja, foto aktivitas, dll.
3. Catatan Anekdot
Merupakan alat perekam observasi secara berkala terhadap suatu peristiwa atau kejadian yang melukiskan perilaku anak yang terjadi selama proses pembelajaran dari anak dating sampai pulang yang sesuai dengan KI dan KD, yang diuraikan dalam bentuk peryataan singkat aau objektif.

6. Pengelolaan Hasil Penilaian
Pengelolaan hasil penilaian terhadap anak didik dilakukan melalui tahapan berikut :
a.     Mengumpulkan seluruh data yang sudah diperoleh dari beberapa alat penilaian (catatan anekdot, penilaian harian dan hasil karya)
b.     Mengelompokkan data tersebut sesuai dengan kelompok yang terdapat dalam indikator pada setiap lingkup perkembangan.
c.     Membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang tersedia.
d.     Memasukkan hasil pengumpulan data kedalam format laporan perkembangan anak (harian, bulanan dan enam bulan).
7. Pelaporan
Laporan perkembangan anak disampaikan kepada orang tua dalam bentuk laporan tertulis secara bijak, disertai saran-saran yang dapat dilakukan orang tua di rumah;

J. Klender Pendidikan

KALENDER PENDIDIKAN
KELOMPOK BERMAIN” ESTATE SEBAKIS”
TAHUN AJARAN 2018/2019
HARI
JULI 2018
HKB
TGL
KETERANGAN
MINGGU
1
8
15
22
29




SENIN
2
9
16
23
30




SELASA
3
10
17
24
31




RABU
4
11
18
25





KAMIS
5
12
19
26





JUM’AT
6
13
20
27





SABTU
7
14
21
28





Jumlah Hari Kegiatan Belajar



HARI
AGUSTUS 2018
HKB
TGL
KETERANGAN
MINGGU

5
12
19
26


17,22
HUT RI, Idul Adha
SENIN

6
13
20
27




SELASA

7
14
21
28




RABU
1
8
15
22
29




KAMIS
2
9
16
23
30




JUM’AT
3
10
17
24
31




SABTU
4
11
18
25





Jumlah Hari Kegiatan Belajar



HARI
SEBTEMBER 2018
HKB
TGL
KETERANGAN
MINGGU

2
9
16
23
30

11
Tahun Baru Hijriyah
SENIN

3
10
17
24




SELASA

4
11
18
25




RABU

5
12
19
26




KAMIS

6
13
20
27




JUM’AT

7
14
21
28




SABTU
1
8
15
22
29




Jumlah Hari Kegiatan Belajar



HARI
OKTOBER 2018
HKB
TGL
KETERANGAN
MINGGU

7
14
21
28




SENIN
1
8
15
22
29




SELASA
2
9
16
23
30




RABU
3
10
17
24
31




KAMIS
4
11
18
25





JUM’AT
5
12
19
26





SABTU
6
13
20
27





Jumlah Hari Kegiatan Belajar



HARI
Nov-18
HKB
TGL
KETERANGAN
MINGGU

4
11
18
25


20
Maulid Nabi
SENIN

5
12
19
26




SELASA

6
13
20
27




RABU

7
14
21
28




KAMIS
1
8
15
22
29




JUM’AT
2
9
16
23
30




SABTU
3
10
17
24





Jumlah Hari Kegiatan Belajar



HARI
DESEMBER 2018
HKB
TGL
KETERANGAN
MINGGU

2
9
16
23
30

25
Hari Natal
SENIN

3
10
17
24
31



SELASA

4
11
18
25




RABU

5
12
19
26




KAMIS

6
13
20
27




JUM’AT

7
14
21
28




SABTU
1
8
15
22
29




Jumlah Hari Kegiatan Belajar



HARI
JANUARI 2019
HKB
TGL
KETERANGAN
MINGGU

6
13
20
27


1
Tahun Baru Masehi
SENIN

7
14
21
28




SELASA
1
8
15
22
29




RABU
2
9
16
23
30




KAMIS
3
10
17
24
31




JUM’AT
4
11
18
25





SABTU
5
12
19
26





Jumlah Hari Kegiatan Belajar



HARI
FEBRUARI 2019
HKB
TGL
KETERANGAN
MINGGU

3
10
17
24


5
Tahun Baru Imlek
SENIN

4
11
18
25




SELASA

5
12
19
26




RABU

6
13
20
27




KAMIS

7
14
21
28




JUM’AT
1
8
15
22





SABTU
2
9
16
23





Jumlah Hari Kegiatan Belajar



HARI
MARET 2019
HKB
TGL
KETERANGAN
MINGGU

3
10
17
24
31

7
Hari Raya Nyepi
SENIN

4
11
18
25




SELASA

5
12
19
26




RABU

6
13
20
27




KAMIS

7
14
21
28




JUM’AT
1
8
15
22
29




SABTU
2
9
16
23
30




Jumlah Hari Kegiatan Belajar



HARI
Apr-19
HKB
TGL
KETERANGAN
MINGGU

7
14
21
28


3,19
Israj Mi'raj Nabi Muhammad, Wafat Yesus Kristus
SENIN
1
8
15
22
29




SELASA
2
9
16
23
30




RABU
3
10
17
24





KAMIS
4
11
18
25





JUM’AT
5
12
19
26





SABTU
6
13
20
27





Jumlah Hari Kegiatan Belajar



HARI
MEI 2019
HKB
TGL
KETERANGAN
MINGGU

5
12
19
26


1,19,30
Hari Buruh Internasional, Hari Raya Waisak, Kenaikan Yesus Kristus
SENIN

6
13
20
27




SELASA

7
14
21
28




RABU
1
8
15
22
29




KAMIS
2
9
16
23
30




JUM’AT
3
10
17
24
31




SABTU
4
11
18
25





Jumlah Hari Kegiatan Belajar



HARI
JUNI 2019
HKB
TGL
KETERANGAN
MINGGU

2
9
16
23
30

3,4,7
Cuti Bersama Hari raya Idul Fitri
SENIN

3
10
17
24


5,6
Hari Raya Idul Fitri
SELASA

4
11
18
25




RABU

5
12
19
26




KAMIS

6
13
20
27




JUM’AT

7
14
21
28




SABTU
1
8
15
22
29




Jumlah Hari Kegiatan Belajar





Catatan :
1. Hari Minggu tidak ada KBM
2. Jumlah Hari Kegiatan Belajar Semester 1 :   Hari (HKB)
3. Jumlah Minggu Efektik Semester 1 :  Minggu
4. Jumlah Hari Kegiatan Belajar Semester 2 :  Hari (HKB)
5. Jumlah Minggu Efektif Semester 2 :  Minggu
Tim Penyusun
1. Fitri handayani, S.Hum
2. Bio B. Siahaan
3. Enzos FH Gultom
4. Dikdik Sopiandi
Sebakis,  April 2019
Guru Paud
Fitri Handayani, S.Hum




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar yang Bijak