PT. ADINDO HUTANI LESTARI
Jl. Radja Pandita No. 71A RT. X
Malinau Kalimantan Utara – 77145
Phone (0553)-2122463 Fax
(0553)-2122464
|
K U R I K U L U M
P
A
U
D
ESTATE SEBAKIS
Tahun 2018 - 2019
A.
Pendahuluan
1. Latar
Belakang Penyusunan KTSP
Dalam Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa
pendidikan anak usia dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan
untuk anak-anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lebih
lanjut. \
Pendidikan untuk anak
usia dini merupakan pendidikan yang memiliki karakteristik berbeda dengan anak
usia lain, sehingga pendidikannya pun perlu dipandang sebagai sesuatu yang
dikhususkan. Pendidikan anak usia dini di negara-negara maju mendapat perhatian
yang luar biasa. Karena pada dasarnya pengembangan manusia akan lebih mudah
dilakukan pada usia dini. Bahkan ada yang berpendapat bahwa usia dini merupakan
usia emas (golden age) yang hanya terjadi sekali selama kehidupan
seorang manusia. Apabila usia dini tidak dirangsang dengan baik, maka dapat
dipastikan tumbuh kembang anak di masa selanjutnya tidak akan optimal.
Secara umum,
keberhasilan atau pencapaian hasil belajar seseorang ditentukan oleh banyak
faktor. Salah satu faktor penting yang menentukan hasil belajar pada pendidikan
anak usia dini adalah peran lembaga atau satuan pendidikan anak usia dini
(PAUD). Pengelola hendaknya dapat memberikan layanan prima terhadap anak usia
dini. Proses pembelajaran dan pengasuhan anak perlu dikemas secara professional
dengan memperhatikan karakteristik dan perkembangan anak usia dini. Selanjutnya
dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No. 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini telah
memberikan acuan tentang standar pelayanan anak usia dini.
Dalam SISDIKNAS
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan bertujuan untuk menyiapkan generasi
muda yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan YME, cinta tanah air dan bangsa,
berjiwa luhur, berbudaya, menjadi teladan, rela berkorban, kreatif dan inovatif,
serta profesional dengan menjunjung tinggi 18 nilai-nilai luhur budaya. Yakni,
kejujuran, kerendahan hati, ketertiban/kedisiplinan, kesusilaan,
kesopanan/kesantunan, kesabaran, kerjasama, toleransi, tanggung jawab,
keadilan, kepedulian, percaya diri, pengendalian diri, integritas, kerja keras,
keuletan/ketekunan, ketelitian, kepemimpinan, dan ketangguhan.
Karakter adalah sifat utama yang terukir dalam pikiran, sikap,
perilaku maupun tindakan yang melekat, menyatu, dengan diri seseorang yang
membedakan satu orang dengan yang lainnya. Penanaman nilai-nilai budaya lokal
yang di dalamnya terdapat penanaman karakter bagi anak usia dini merupakan
kebutuhan yang berrsifat mendesak. Keperihatinan terhadap lunturnya penanaman
nilai-nilai budaya yang berkarakter pada anak usia dini telah mengakibatkan
banyak anak yang berperilaku kurang sesuai dengan budaya bangsa karena pengaruh
berbagai media. Sebagai langkah awal untuk mengatasi permasalah tersebut KTSP
SPS Pelita Hati juga berpedoman pada BAB III Pasal 22 Ayat 4 Peraturan Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 5 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan Berasis Budaya, dengan harapan dapat menjadikan
pengelola, pendidik, dan peserta didik SPS Pelita Hati, lebih mengenal, memahami
dan melaksanakan penanaman nilai-nilai budaya luhur yang berkarakter.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) PAUD merupakan elemen
penting dalam pelaksanaan pembelajaran, KTSP memegang peranan penting dalam
memberikan arah, langkah-langkah dan tujuan pelaksanaan pendidikan. Proses
pembelajaran dapat dikatakan optimal jika mengikuti KTSP yang memadai. Oleh
karena itu KTSP perlu disusun secara sistematis, praktis, dan komprehensif
sebagai pedoman bagi pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan dan
mengelola pembelajaran bagi anak didik, sebagaimana telah diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 146 Tahun
2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Berdasarkan uraian tersebut di atas
maka, KB “ESTATE SEBAKIS” memandang perlu untuk menyusun Kurikulum tingkat
satuan pendidikan PAUD (KTSP) untuk usia 2-4 tahun.
a. Pengertian kurikulum
Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional menyebutkan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan
yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013
pendidikan anak usia dini yang diberlakukan mulai tahun 2014/2015 memenuhi
kedua dimensi tersebut.
b.
Rasional pengembangan kurikulum 2013 PAUD
Pendidikan anak usia dini
(PAUD) merupakan pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak di
masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang
diberikan sejak usia dini. Awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat
dalam memberikan dorongan atau upaya pengembangan agar anak dapat berkembang
secara optimal.
Undang-undang nomor 20 tahun
2003 tentang system pendidikan nasional bab 1 pasal 1 butir 14 menyataakan
bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan belajar dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Undang-undang ini
mengamanatkan bahwa pendidikan harus dipersiapkan secara terencana dan bersifat
holistic sebagai dasar anak memasuki pendidikan lebih lanjut. Maka usia dini
adalah masa emas perkembangan anak dimana semua aspek perkembangan dapat dengan
mudah distimulasi. Periode emas iini hanya berlangsung satu kali sepanjang
rentang kehidupan manusia. Oleh karena itu, pada masa usia dini perlu dilakukan
upaya pengembangan menyeluruh yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan,
pendidikan, dan perlindungan.
Penelitian menunjukkan bahwa
masa peka belajar anak dimulai dari anak dalam kandungan sampa 1000 hari
pertama kehidupannya. Menurut ahli neurologi, pada saat lahir otak bayi
mengandung 100 sapai 200 milyar neutron atau sel saraf yang siap melakukan
sambungan antar sel. Sekitar 50% kapasitas kecerdasan manusia telah terjadi
ketika usia 4 tahun, 80% telah terjadi ketika usia 8 tahun, dan mencapai titik
kulminasi 100% ketika berusia 8 sapai 18 tahun. Penelitian lain juga
menunjukkan bahwa stimulasi pada usia lahir sampai 3 tahun ini jika didasari
pada kasihsayang bias merangsang 10 triliyun sel otak, namun demikian, dengan
satu bentakan saja 1 milyar sel otak akan rusak. Sedangkan tindak kekerasan
akan memusnahkan 10 milyar sel otak.
Salah satu upaya yang dapat
dilakukan dalam rangka pengembangan potensi tersebut adalah dengan program
pendidikan yang tersetruktur. Salah satu komponen untuk pendidikan yang
tersetruktur adalah kurikulum.
2.
Karakteristik Kurikulum 2013 PAUD
Kurikulum
2013 pendidikan anak usia dini dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Mengoptimalkan perkembangan
anak yang meliputu: aspek nilai agama dan moral, kognitif, bahasa, sosial
emosional, dan seni yang tercermin dalam keseimbangn kompetnsi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
b. Menggunakan pembelajaran
tematik dengan pendekatan saintifik dalam pemberian rangsangan pendidikan.
c. Menggunakan penilaian autentik
dalam memantau perkembangan anak.
d. Memberdayakan peran orang tua
dalam proses pembelajaran
3. Tujuan Kurikulum 2013 PAUD
Kurikulum 2013 pendidikan anak usia
dini bertujuan untuk mendorong berkembangnya potensi anak agar memiliki
kesiapan untuk menempuh pendidikan selanjutnya.
B. Visi, Misi dan Tujuan Kelompok
Bermain Estate Sebakis
1. Visi kelompok Bermain
a.Terwujutnya Anak yang kreatif dan potensial
b.Terwujudnya
PAUD yang memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan pentingnya pendidikan anak
usia dini.
2. Misi Kelompok bermain
a. Membangun
anak didik yang memiliki kemampuan yang kreatif , cerdas dan mudah beradaptasi
dengan lingkungan sekitar .
b. Memberi layanan pendidikan bagi anak usia dini bagi masyarakat.
c. Menumbuhkan rasa tanggungjawab dan kedisiplinan terhadap diri
anak.
3. Tujuan Kelompok bermain
a. Pendidikan
Sebagai Proses Dalam Diri Anak, Anak Diberi Kesempatan Belajar Secara Optimal.
b. Pendidikan
sebagai proses sosialisasi. Tempat yang membuat anak menjadi manusia yang
bertanggungjawab.
c. Pendidikan
sebagai proses pembentukan kerjasama peran, manusia sebagai mahluk sosial yang
saling melengkapi.
d. Terwujudnya
layanan pendidikan anak usia dini di lingkungan masyarkat, khususnya di dusun
planjan,desa planjan.
C. Karakteristik Satuan PAUD
1. Mengoptimalkan perkembangan anak yang meliputi
aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, social emosional,
dan seni yang tercermin dalam keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
2. Menggunakan pemelajaran
tematik dengan pendekatan siantifik dalam pemberian rangsangan kepada peserta
didik.
3. Memberdayakan peran orang tua
dalam proses pembelajaran.
D.
Kerangka Dasar Kurikulum
1. Landasan filosofis
K-13 PAUD
dikembangkan dengan sejumlah landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan potensi anak agar menjadi manusia Indonesia berkualitas
sebagaimana yangtercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan hal
tersebut, K-13 PAUD dikembangkan dengan menggunakan landasan filosofis sebagai
berikut.
a. Pendidikan berakar pada budaya
bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan
ini menjadikan kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam dengan prinsip bhineka tunggal
ika, sehingga pendidikan diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Sehubungan dengan itu, kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar yang luas bagi anak agar mereka memiliki landasan
untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa
depan, serta mengembangkan kemampuan sebagai pewaris budaya bangsa yang kreatif
dan peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa.
b. Anak adalah pewaris budaya
bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofis ini, prestasi bangsa di
berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah suatu yang harus termuat dalam
isi kurkulum untuk member inspirasi dan rasa bangga pada anak. Kurikulum 2013
pendidikan anank usia dini memposisikan keunggulan budaya untuk menimbulkan
rasa bangga yang tercermin, dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan bangsa.
c. Dalam proses pendidikan, anak
usia dini membutuhkan keteladanan, motivasi, pengayoman/perlindungan, dan
pengawasan secara berkesinambungan sebagaimana dicontohkan oleh Ki Hajar
Dewantara dalam filosofi: ing ngarso sung tulodo, ing madya mangu karso, tut
wuri handayani.
d. Usia dini adalah masa ketika
anak menghabiskan sebagian besar waktu untuk bermain. Karenanya pembelajaran
pada PAUD dilaksanakan melalui bermain dan kegiatan-kegiatan yang mengandung
prinsip bermain.
2. Landasan sosiologis
Kurikulum 2013
pendidikan anak usia dini dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan norma-norma
yang berlaku di masyarakat setempat.
Masyarakat
Indonesia adalah masyarakat yang sangat beragam. Satuan PAUD merupakan
representasi dari masyarakat yang beragam baik dari aspek strata
sosial-ekonomi, budaya, etnis, agama, kondisi fisik, maupun mental. Untuk
mengakomodasi keberagaman itu, kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini
dikembangkan secara inklusif untuk memberi dasar terbentuknya sikap saling
menghargai dan tidak membeda-bedakan.
3. Landasan psiko-pedagogis
Kurikulum 2013
pendidikan anak usia dini dikembangkan dengan mengacu pada cara mendidik anak
sebagai individu yang unik, memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, dan
belum mencapai masa operasional konkrit, dan karenanya digunakan pendekatan
pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan dan potensi setiap anak.
4. Landasan teoritis
Kurikulum
2013 pendidikan anak usia dini dikembangkan dengan mengacu padan teori
pendidikan berbasis standard an kurikulum berbasis kompetensi. Pendidikan
berbasis standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
penyelenggaraan pendidikan. Standar tersebut terdiri dari standar tingkat
pencapaian perkembangan anak, standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Proses pengembangan
kurikulum secara langsung berlandaskan pada empat setandar yakni standar
tingkat pencapaian perkembangan anak, standar isi, standar proses, dan standar
penilaian pendidikan. Sementara itu empat setandar lainnya dikembangkan lebih
lanjut untuk mendukung implementasi kurikulum.
Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
seluas-luasnya bagi anak untuk mengembangkan kemampuan yang berupa sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang direflaksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak. Kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini menerapkan pembelajaran
dalam bentuk pemberian pengalaman belajar langsung kepada anak yang dirancang
sesuai latar belakang, karakteristik, dan usia anak.
5. Landasan yuridis
Landasan
yuridis penyusunan kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini adalah:
Dasar hukum dalam penyusunan
kurikulum PAUD ini adalah :
a.
Undang-Undang Dasar 1945.
b.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1974 tentang
Kesejahteraan Anak.
c.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak.
d.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
e.
Undang-undang nomor 17 tahun 2005 tentang rencana pembangunan
jangka panjang nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan kedalam
rencana pembangunan jangka menengah nasional.
f.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.sebagaimana telah diubah dengan peraturan
pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah
nomor 19 tahun 2005 tentang setandar nasional pendidikan.
g.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang
Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
h.
Peraturan presiden nomor 60 tahun 2013 tentang pengembangan anak
usia dini holistik-integratif.
i.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
j.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
k.
BAB III Pasal 22 Ayat 4 Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor: 5 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan Berasis Budaya.
E.
Struktur Kurikulum
1. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum
2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pengorganisasian muatan kurikulum,
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan lama belajar sesuai yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 146 Tahun
2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Muatan kurikulum
Pendidikan Anak Usia Dini berisi program-program pengembangan yang terdiri
dari:
a.
Program pengembangan nilai agama
dan moral mencakup perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku baik
yang bersumber dari nilai agama dan moral serta bersumber dari kehidupan
bermasyarakat dalam konteks bermain.
b.
Program pengembangan fisik-motorik
mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan kinestetik dalam
konteks bermain.
c.
Program pengembangan kognitif mencakup
perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan proses berpikir dalam konteks
bermain.
d.
Program pengembangan bahasa mencakup
perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan bahasa dalam konteks bermain.
e.
Program pengembangan
sosial-emosional mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kepekaan,
sikap, dan keterampilan sosial serta kematangan emosi dalam konteks bermain.
f.
Program pengembangan seni
mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya eksplorasi, ekspresi, dan
apresiasi seni dalam konteks bermain.
2. Muatan Kurikulum Lokal
Kurikulum lokal
yang dikembangkan di KB” ESTATE SEBAKIS” adalah kurikulum PAUD berbasis budaya
lokal dengan mengembagkan nilai-nilai luhur yang diyakini kebenarannya.
Nilai-nilai luhur yang dikembangkan ini merupakan bidang pengembangan penunjang
yang akan ditanamkan kepada anak didik.
Adapun
nilai-nilai luhur budaya lokal yang dikembangkan pada KB”BINA BUAH HATI” antara
lain:
a.
Kesantunan
Nilai yang didasarkan pada perilaku yang ditunjukkan pada sikap
lembut, sabar dan sopan, baik dari segi bahasa maupun tingkah laku.
b.
Rendah Hati
Mencerminkan kebesaran hati dan sikap tidak sombong serta bersedia
untuk mengakui kelebihan orang lain.
c. Pengendalian Diri
Sikap dan
perilaku yang selalu menggunakan akal budi yang berpijak pada pengalaman dan
pengetahuan anak.
d. Kerja Keras
Menyelesaikan
tugas dengan sungguh-sungguh (pantang menyerah) dan mengatasi hambatan belajar.
e. Kerja Sama
Berlaku
secara sukarela bersama orang lain untuk mencapai tujuan.
f. Percaya Diri
Memahami
kemampuan diri dan harga diri yang dimiliki.
g. Bangga Terhadap Budaya Sendiri
Menunjukkan
rasa cinta dan menjaga kelestarian budaya bangsa.
h. Jujur
Berperilaku
yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya baik dalam perkataan dan perbuatan.
i. Sederhana
Berperilaku
wajar sesuai dengan kebutuhan.
3. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan gambaran pencapaian Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD usia 6 (enam)
tahun.
Kompetensi Inti
mencakup:
a.
Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual
b.
Kompetensi Inti-2 (KI-2)
untuk kompetensi inti sikap sosial.
c.
Kompetensi Inti-3 (KI-3)
untuk kompetensi inti pengetahuan.
d.
Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang
kompetensi PAUD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
KOMPETENSI
INTI
|
|
KI-1
|
Menerima
ajaran agama yang dianutnya
|
KI-2
|
Memiliki
perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri,
disiplin, mandiri, peduli, mampu menghargai dan toleran kepada orang lain,
mampu menyesuaikan diri, tanggungjawab, jujur, rendah hati dan santun dalam
berinteraksi dengan keluarga, pendidik, dan teman
|
KI-3
|
Mengenali
diri, keluarga, teman, pendidik, lingkungan sekitar, agama, teknologi, seni,
dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati
dengan indera (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya;
mengumpulkan informasi; menalar, dan mengomunikasikan melalui kegiatan
bermain
|
KI-4
|
Menunjukkan
yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan difikirkan melalui bahasa, musik,
gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku
anak berakhlak mulia.
|
4. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran, tema
pembelajaran, dan pengalaman belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti.
Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan
awal anak serta tujuan setiap program pengembangan. Kompetensi Dasar dibagi
menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti yaitu:
a.
Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
b.
Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
c.
Kelompok 3: kelompok
Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
d.
Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.
Uraian dari setiap
Kompetensi Dasar untuk setiap Kompetensi Inti adalah sebagai berikut:
KOMPETENSI INTI
|
KOMPETENSI DASAR
|
KI-1.
Menerima ajaran agama yang dianutnya
|
1.1.
Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
1.2.
Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan
|
KI-2.
Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya
diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu menghargai dan toleran kepada orang
lain, mampu menyesuaikan diri, jujur, rendah hati dan santun dalam
berinteraksi dengan keluarga, pendidik, dan teman
|
2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan
hidup sehat
2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap ingin tahu
2.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap kreatif.
2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap estetis
2.5 Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap percaya diri
2.6Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
2.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara)
untuk melatih kedisiplinan
|
KI-3. Mengenali diri, keluarga, teman,
pendidik, lingkungan sekitar, agama, teknologi, seni, dan budaya di rumah,
tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indera
(melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan
informasi; menalar; dan mengomunikasikan melalui kegiatan bermain
|
3.1. Mengenal kegiatan
beribadah sehari-hari
3.2. Mengenal perilaku baik
sebagai cerminan akhlak mulia
3.3. Mengenal anggota
tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik
halus
3.4. Mengetahui cara
hidup sehat
3.5. Mengetahui cara
memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif
3.6. Mengenal
benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara,
tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
3.7. Mengenal lingkungan
sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)
3.8. Mengenal lingkungan
alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan
3.9. Mengenal teknologi
sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan,
dll)
3.10. Memahami bahasa
reseptif (menyimak dan membaca)
3.11.
Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa
|
KI-4. Menunjukkan yang diketahui,
dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan
karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak
berakhlak mulia
|
4.1. Melakukan kegiatan
beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa
4.2. Menunjukkan
perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
4.3. Menggunakan anggota
tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus
4.4. Mampu menolong diri
sendiri untuk hidup sehat
4.5. Menyelesaikan
masalah sehari-hari secara kreatif
4.6. Menyampaikan
tentang apa dan bagaimana benda-benda di sekitar yang dikenalnya (nama,
warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri
lainnya) melalui
4.7. Menyajikan berbagai
karya yang berhubungan dengan lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat
tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) dalam bentuk gambar, bercerita,
bernyanyi, dan gerak tubuh
4.8. Menyajikan berbagai
karya yang berhubungan dengan lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah,
air, batu-batuan, dll) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak
tubuh
4.9. Menggunakan
teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya (peralatan
rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
4.10. Menunjukkan
kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)
4.11. Menunjukkan
kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non
verbal)
4.12. Menunjukkan
kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya
4.13. Menunjukkan reaksi
emosi diri secara wajar
4.14. Mengungkapkan
kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat
Menunjukkan karya dan
aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media
|
5. Indikator Pencapaian Perkembangan Anak Usia 2-4 Tahun
Indikator
pencapaian perkembangan anak adalah penanda perkembangan yang spesifik dan
terukur untuk menantau/menilai perkembangan anak pada usia tertentu. Indikator
ini brfungsi untuk memantau perkembangan anak dan bukan untuk digunakan secara
langsung baik sebagai bahan ajar maupun kegiatan pembelajaran. Indikator
dirumuskan berdasarkan kompetnnsi dasar (KD) sedangkan KD dirumuskan
berdasarkan kompetensi inti (KI).
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA
DINI 2-4 TAHUN
|
|
2-3 TAHUN
|
3-4 TAHUN
|
|
1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui
ciptaan-Nya
1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain,
dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan
|
Indikator pencapaian perkembangan anak
untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI sikap Sosial tidak dirumuskan
secara tersendiri. Pembelajaran untuk KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI
Ketrampilan, serta melalui pembiasaan dan keteladanan. Dengan kata lain,
sikap positif anak akan terbentuk ketika dia memiliki pengetahuan dan
mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya dan/atau unjuk kerja.
Contoh sikap positif itu adalah perilaku hidup sehat, jujur, tanggung jawab,
peduli, kreatif, kritis,
percaya diri, disiplin, mandiri, mampu
bekerja sama, mampu menyesuaikan diri dan santun.
|
|
2.1.
Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
2.2.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu 2.3. Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap kreatif
2.4.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
2.5.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
2.6.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari
untuk melatih kedisiplinan
2.7.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau
mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan
2.8.
Memiliki perilaku yang
mencerminkan
kemandirian
2.9. Memiliki perilaku
yang mencerminkan kemandirian
2.10. Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya
2.11. Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran kepada orang lain
2.12. Memiliki perilaku
yang dapat menye-suaikan diri
2.13. Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap tanggungjawab
2.14. Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap jujur
2.15. Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik,
dan teman
|
Indikator
pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI
sikap Sosial tidak dirumuskan secara tersendiri. Pembelajaran untuk KD-KD
pada KI Pengetahuan dan KI Ketrampilan, serta melalui pembiasaan dan
keteladanan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika dia
memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya
dan/atau unjuk kerja. Contoh sikap positif itu adalah perilaku hidup sehat,
jujur, tanggung jawab, peduli, kreatif, kritis, percaya diri, disiplin,
mandiri, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri dan santun.
|
|
3.1.
Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
4.1.
Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa
|
Mulai meniru ucapan dan gerakan yang
terkait dengan ibadah agamanya
|
Meniru ucapan dan melaksanakan ibadah
|
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA
DINI 2-4 TAHUN
|
|
2-3 TAHUN
|
3-4 TAHUN
|
|
3.2.
Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia
4.2.
Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
|
- Menujukkan sikap sopan kepada setiap
orang
- Menunjukkan sikap peduli terhadap orang
lain (misal: berbagi maknan dan mainan)
|
|
3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan
gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus
4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk
pengembangan motorik kasar dan halus
|
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak
mampu berjalan sambil membawa sesuatu yang ringan
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak
mampu melempar dan menangkap bola yagn besar dan ringan
- Melakukan kegiatan yang mendorong anak
mampu menari mengikuti irama
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak
mampu naik turun tangga atau tempat yang lebih tinggi/rendah dengan
berpegangan
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak
mampu meremas dengan lima jari
Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak
mampu melipat ketas sendiri meskipun belum rapi
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak
mampu menggunakan gunting tanpa pola
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak
melakukan gerakan-gerakan yang memerlukan koordinasi antara otot-otot
kecil/halus dan mata serta tangan (misal: makan dengan sendok dan menumpuk balok)
|
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak
mampu melompat di tempat
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak
mampu meniti di atas papan titian yang lebih lebar
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak
mampu melompat turun dari ketinggian kurang dari 20 cm
- Melakukan kegiatan yagn menunjukkan anak
mampu meniru gerakan senam yang lebih sederhana
- Melakukan kegiatan yagn menunjukkan anak
mampu menuang air atau benda-benda kecil ke dalam wadah tanpa tumpah
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak
mapu meronce manic-manik yang tidak teralalu kecil dengan benang yang tidak
kaku
- Melakukan keguatan yang menunjukkan anak
mampu menggunting kertas mengikuti pola garis lurus
|
3.4. Mengetahui cara hidup sehat
4.4. Mampu menolong diri sendiri untuk
hidup sehat
|
- Meniru perilaku hidup bersih dan sehat
- Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak
mampu memilih makanan dan minuman yang bersih, sehat dan bergizi dengan
bantuan orang tua
- Minta tolong jika perlu BAK dan BAB
|
- Berperilaku hidup bersih dan sehat dengan
bantuan
-Melakukan kegiatan yang mnunjukkan anak
mampu membedakan makanan dan minuman yang bersih, sehat, dan bergizi dengan
bantuan dari orang tua
- Mengguakan toilet dengan benar
|
3.5. Mengetahui cara memecahkan masalah
sehari-hari dan berperilaku kreatif
4.5. Menyelesaikan masalah sehari-hari
secara kreatif
|
- Memecahkan masalah sederhana yang
dihadapi dengan aktif bertanya pada orang trdekatnya
- Mulai mencoba menyelesaikan kegiatan
dengan bantuan
|
- Memecahkan masalah sederhana yang
dihadapi dengan aktif bertanya padaorang-orang di lingkungannya
- Melakukan usaha untuk menyelesaikan
kegiatan secara mandiri
|
3.6. Mengenal benda-benda disekitarnya
(nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan
ciri-ciri lainnya)
4.6. Menyampaikan tentang apa dan bagaimana
benda-benda di sekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola,
sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil
karya
|
- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak
mampu mengenal benda dengan membedakan benda berdasarkan warna, bentuk
- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak
mampu mengenal benda dengan meletakkan satu benda pada satu tempat
- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak
mampu mengenal benda dengan meletak kan benda berjaja
- Melakukan kegiatan yang menun-jukkan anak
mampu mengenal benda dengan menunjuk bentuk-bentuk yang dikenalnya
-Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak
mampu
mengenal konsep besar-kecil, panjang-pendek
melalui kegiatan membandingkan
|
- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak
mampu mengenal benda dengan membeda- kan benda berdasarkan, bentuk dan ukuran
(misal: besar-kecil, panjang-pendek)
- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak
mampu mengenal benda dengan memasang-kan benda sesuai pasangan- nya
- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak
mampu mengenal benda dengan menyusun 3-5 benda secara berurutan
- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak
mampu mengenal bentuk geometri (segitiga, persegi
dan lingkaran
- Melakukan kegiatan yang menunjuk-kan anak
mampu mengenal konsep banyak-sedikit, berat-ringan, lama sebentar melalui
kegiatan membandingkan
|
3.7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga,
teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)
4.7. Menyajikan berbagai karya yang
berhubungan dengan lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
ibadah, budaya, transportasi) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan
gerak tubuh
|
- Menyebut nama anggota keluarga lain dan
teman
- Menunjukkan ketertarikan untuk bermain
dengan anak lain
- Menunjukkan tempat tinggalnya
- Mulai tertarik pada peran dan pekerjaan
orang-orang yang ada di sekitar
- Menyebutkan aturan
|
- Menyebut nama diri dan jenis kelamin
- Menunjuk- kan keter- tarikan untuk
bermain dalam kelompok kecil
- Menunjuk-kan tempat yang sering
dikunjungi di sekitar rumah (warung dan tempat ibadah)
- Menyebut peran-peran dan pekerjaan
orang-orang yang ada di sekitarnya
- Menunjukkan kepedulian terhadap peraturan
|
3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan,
tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
4.8. Menyajikan berbagai karya yang
berhubungan dengan lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,
batu-batuan, dll) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak tubuh
|
- Menunjuk benda -benda alam/ makhluk hidup
yang dikenalnya
- Menunjukkan karya yang berhubungan dengan
lingkungan alam melalui kegiatan menempel
|
- Menyebutkan benda-benda yang ada di
sekitarnya
- Menunjukkan karya yang berhubungan dengan
benda-benda yang ada di lingkungan alam melalui kegiatan menggambar
|
3.9. Mengenal teknologi sederhana
(peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
4.9. Menggunakan teknologi sederhana untuk
menyelesaikan tugas dan kegiatannya (peralatan rumah tangga, peralatan
bermain, peralatan pertukangan, dll)
|
- Mengamati cara kerja benda-benda
teknologi seder hana
- Mengetahui teknologi sederhana yang ada
di rumah dan lingkungan sekitarnya
|
Menyebutkan nama benda-benda teknologi
sederhana (misal: gunting, sekop, palu, cangkul, pisau, gunting kuku, sikat
gigi, sendok, pembuka tutup botol, spons, roda pada kendaraan
- Mengelompokkan berbagai tehnologi
sederhana yang ada di rumah dan lingkungan sekitarnya
|
3.10. Memahami bahasa reseptif (menyimak
dan membaca)
4.10. Menunjukkan kemampuan berbahasa
reseptif (menyimak dan membaca)
|
- Menjawab pertanyaan sederhana
- Menjawab pertanyaan sederhana
|
- Membeda-kan perintah, pertanyaan, dan
ajakan
- Melaksana-kan tiga atau lebih perintah
sederhana
|
3.11. Memahami bahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)
4.11. Menunjukkan kemampuan berbahasa
ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)
|
Melaksana-kan dua perintah sederhana
- Menggunakan kalimat pendek dengan
kosakata terbatas untuk menyata-kan apa yang dilihat dan dirasa
- Membuka halaman buku
- Berbicara dengan dua kata atau lebih
tentang benda atau tindakan tertentu dengan nada yang sesuai dengan tujuan
(misal: nada tanya, memberi tahu)
- Mengucap-kan kalimat sederhana (misal:
adik minum susu)
|
- Melaksanakan tiga atau lebih perintah
sederhana
- Mengguna-kan kalimat
pendek dengan kosa kata yang lebih banyak
untuk menyatakan apa yang dilihat dan dirasa
- Menunjuk-kan perilaku seperti sedang
membaca buku
- Berbicara dengan kalimat yang sederhana
dengan nada yang sesuai dengan tujuan (misal: bertanya dan memberi pendapat)
- Mengucap-kan kalimat sesuai dengan tujuan
(kalimat tanya, pernyataan)
|
3.12. Mengenal keaksaraan awal melalui
bermain
4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal
dalam berbagai bentuk karya
|
Membuat garis lengkung dan lingkaran
- Meng-gambar garis-garis hori sontal dan
vertical
- Membi-lang secara urut 1-5
|
- Mencoret berbagai bentuk (zig zag, garis,
lengkung, dll)
- Menunjuk benda berdasarkan simbol huruf
yang dikenalinya
- Membilang secara urut 1-10
|
3.13. Mengenal emosi diri dan orang lain
4.13. Menunjukkan reaksi emosi diri secara
wajar
|
- Mulai mencari figur di luar orang
terdekatnya untuk membangun kedekatan dengan orang lain
- Bereaksi ketika ada hal yang tidak
sesuai, misal: marah saat orang lain mengambil mainannya
|
- Mulai melakukan aktivitas keseharian
dengan anak lain
- Mengungkapkan secara tegas kebutuhan dan
keinginan secara verbal dan fisik
|
3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan, dan
minat diri
4.14. Mengungkapkan kebutuhan, keinginan
dan minat diri dengan cara yang tepat
|
- Membedakan benda yang disukai dan tidak
- Memilih benda yang ingin diguna- kannya
(misal: pakaian, mainan)
|
- Memilih benda yang disukainya
- Menunjuk-kan benda sesuai kebutuhan atau
keinginan secara lisan atau isyarat
|
3.15. Mengenal berbagai karya dan aktivitas
seni
4.15. Menunjukkan karya dan aktivitas seni
dengan menggunakan berbagai media
|
- Melakukan aktivitas seni sederhana (misal
menggerak-kan tubuh ketika mendengar musik, menggambar lengkung dan garis
lurus, bernyanyi
|
- Melakukan aktivitas seni sederhana dengan
lebih teratur sesuai dengan aturan/ karakteris-tiknya
|
6. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Standar tingkat pencapaian perkembangan anak pada SPS Pelita Hati
disusun mengacu pada standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Anak Usia Dini.
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia
2-4 Tahun
Lingkup Perkembangan
|
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
|
|
2-3 Tahun
|
3-4 Tahun
|
|
I. Nilai Agama dan Moral
|
1. Mulai meniru gerakan berdoa/sembahyang
sesuai dengan agamanya
2.
Mulai memahami kapan mengucapkan salam, terima kasih, maaf, dsb
|
1. Mengetahui perilaku yang berlawanan
meskipun belum selalu dilakukan seperti pemahaman perilaku baik-buruk,
benar-salah, sopan-tidak sopan
2. Mengetahui arti kasih dan sayang kepada
ciptaan Tuhan
3.
Mulai meniru doa pendek sesuai dengan agamanya
|
II. Fisik-motorik
A.
Motorik Kasar
|
1. Berjalan sambil berjinjit
2. Melompat ke depan dan ke belakang dengan
dua kaki
3. Melempar dan menangkap bola
4.
Menari mengikuti irama
5. Naik-turun tangga atau tempat yang lebih
tinggi/rendah dengan berpegangan
|
1. Berlari sambil membawa sesuatu yang
ringan (bola)
2. Naik-turun tangga atau tempat yang lebih
tinggi dengan kaki bergantian
3.
Meniti di atas papan yang cukup lebar
4. Melompat turun dari ketinggian kurang
lebih 20 cm (di bawah tinggi lutut anak)
5. Meniru gerakan senam sederhana seperti
menirukan gerakan pohon, kelinci melompat)
6.
Berdiri dengan satu kaki
|
B. Motorik Halus
|
1. Meremas kertas atau kain dengan
menggerakkan lima jari
2. Melipat kain/kertas meskipun belum
rapi/lurus
3. Menggunting kertas tanpa pola
4.
Koordinasi jari tangan cukup baik untuk memegang benda pipih seperti sikat
gigi, sendok
|
1. Menuang air, pasir, atau biji-bijian ke
dalam tempat penampung (mangkuk, ember)
2. Memasukkan benda kecil ke dalam botol
(potongan lidi, kerikil, biji-bijian)
3. Meronce benda yang cukup besar
4.
Menggunting kertas mengikuti pola garis lurus
|
C. Kesehatan dan Perilaku Keselamatan
|
1. Berat badan sesuai Tingkat usia
2. Tinggi badan sesuai Tingkat usia
3. Berat badan sesuai dengan standar tinggi
badan
4. Lingkar kepala sesuai Tingkat usia
5. Mencuci, membilas, dan mengelap ketika
cuci tangan tanpa bantuan
6. Memberitahu orang dewasa bila sakit
7.
Mencuci atau mengganti alat makan bila jatuh
|
1. Berat badan sesuai Tingkat usia
2. Tinggi badan sesuai Tingkat usia
3. Berat badan sesuai dengan standar tinggi
badan
4. Lingkar kepala sesuai Tingkat usia
5. Membersihkan kotoran (ingus)
6. Menggosok gigi
7. Memahami arti warna lampu lalu lintas
8. Mengelap tangan dan muka sendiri
9.
Memahami kalau berjalan di sebelah kiri
|
III.
Kognitif
A.Belajar
dan Pemecahan Masalah
|
1.
Melihat dan menyentuh benda yang ditunjukkan oleh orang lain
2.
Meniru cara pemecahan orang dewasa atau teman
3.
Konsentrasi dalam mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orangtua
4.
Mengeksplorasi sebab dan akibat
5. Mengikuti kebiasaan
sehari-hari (mandi, makan, pergi ke sekolah)
|
1.
Paham bila ada bagian yang hilang dari suatu pola gambar seperti pada gambar
wajah orang matanya tidak ada, mobil bannya copot, dsb
2.
Menyebutkan berbagai nama makanan dan rasanya (garam, gula atau cabai)
3.
Menyebutkan berbagai macam kegunaan dari benda
4.
Memahami persamaan antara dua benda
5.
Memahami perbedaan antara dua hal dari jenis yang sama seperti membedakan
antara buah rambutan dan pisang; perbedaan antara ayam dan kucing
6.
Bereksperimen dengan bahan menggunakan cara baru
7.
Mengerjakan tugas sampai selesai
8.
Menjawab apa yang akan terjadi selanjutnya dari berbagai kemungkinan
9.
Menyebutkan bilangan angka 1-10
10. Mengenal beberapa
huruf atau abjad tertentu dari A-z yang pernah dilihatnya
|
B.
Berpikir Logis
|
1.
Menyebut bagian-bagian suatu gambar seperti gambar wajah orang, mobil,
binatang, dsb
2.
Mengenal bagian-bagian tubuh (lima bagian)
3. Memahami konsep
ukuran
(besar-kecil,
panjang-pendek)
4.
Mengenal tiga macam bentuk
5.
Mulai mengenal pola
6. Memahami simbol angka
dan maknanya
|
1.
Menempatkan benda dalam urutan ukuran (paling kecil-paling besar)
2.
Mulai mengikuti pola tepuk tangan
3. Mengenal konsep
banyak dan sedikit
4.
Mengenali alasan mengapa ada sesuatu yang tidak masuk dalam kelompok tertentu
5. Menjelaskan
model/karya yang dibuatnya
|
C.
Pembelajaran karakter berbasisi budaya
|
Menunjukkan
rasa cinta pada tempat-tempat bersejarah*
|
Menunjukkan
rasa cinta pada tempat-tempat bersejarah*
|
D. Berfikir Simbolik
|
1. Meniru perilaku orang lain dalam
menggunakan barang
2. Memberikan nama atas karya yang dibuat
3. Melakukan aktivitas seperti kondisi
nyata (misal: memegang gagang telpon)
|
1. Menyebutkan peran dan tugasnya (misal,
koki tugasnya memasak)
2. Menggambar atau membentuk sesuatu
konstruksi yang mendeskripsikan sesuatu yang spesifik
3. Melakukan aktivitas bersama teman dengan
terencana (bermain berkelompok dengan memainkan peran tertentu seperti yang
telah direncanakan)
|
IV. Bahasa
A. Memahami Bahasa
|
1. Memainkan kata/suara yang didengar dan
diucapkan berulang-ulang
2. Hafal beberapa lagu anak sederhana
3. Memahami cerita/dongeng sederhana
4. Memahami perintah sederhana seperti
letakkan mainan di atas meja, ambil
mainan dari dalam kotak
|
1. Pura-pura membaca cerita bergambar dalam
buku dengan kata-kata sendiri
2. Mulai memahami dua perintah yang
diberikan bersamaan contoh: ambil mainan di atas meja lalu berikan kepada ibu
pengasuh atau pendidik
|
B.Mengungkapkan bahasa.
|
1. Menggunakan kata tanya dengan tepat
(apa, siapa, bagaimana, mengapa, dimana).
2. Menggunakan 3 atau 4 kata untuk memenuhi
kebutuhannya (misal, mau minum air putih)
|
1. Mulai menyatakan keinginan dengan
mengucapkan kalimat sederhana (6 kata)
2. Mulai menceritakan pengalaman yang
dialami dengan cerita sederhana
|
V. Sosial-emosional
A. Kesadaran Diri
|
1. Memberi salam setiap
mau pergi
2. Memberi rekasi
percaya pada orang dewasa
3. Menyatakan perasaan
terhadap anak lain
4. Berbagi peran dalam suatu permainan
(misal: menjadi dokter, perawat, pasien)
|
1. Mengikuti aktivitas
dalam suatu kegiatan besar (misal: piknik)
2. Meniru apa yang
dilakukan orang dewasa
3. Bereaksi terhadap
hal-hal yang tidak benar (marah bila diganggu)
4. Mengatakan perasaan secara verbal
|
B. Tanggungjawab Diri dan Orang lain
|
1. Mulai bisa mengungkapkan ketika ingin
buang air kecil dan buang air besar
2. Mulai memahami hak orang lain (harus
antri, menunggu giliran.
3. Mulai menunjukkan sikap berbagi,
membantu, bekerja bersam.
|
1. Mulai bisa melakukan buang air kecil
tanpa bantuan.
2. Bersabar menunggu gilira.
3. Mulai menunjukkan sikap toleran sehingga
dapat bekerja dalam kelompo.
4. Mulai menghargai orang lain.
5. Mulai menunjukkan ekspresi
menyesal ketika melakukan kesalahan
|
C. Perilaku Prososial
|
1. Bermain secara kooperatif dalam kelompok
2. Peduli dengan orang lain
(tersenyum, menanggapi bicara)
3. Membagi pengalaman yang benar dan salah
pada orang lain
4. Bermain bersama berdasarkan
aturan tertentu
|
1. Membangun kerjasama
2. Memahami adanya perbedaan perasaan
(teman takut, saya tidak)
3. Meminjam dan meminjamkan mainan
|
Pembelajaran karakter berbasis budaya*
|
Menunjukkan sikap lembut dan sopan*
|
Menunjukkan sikap lembut dan sopan*
|
|
Mencerminkan kesabaran hati dan sikap tidak
sombong serta bersedia untuk mengakui kelebihan orang lain*
|
Mencerminkan kesabaran hati dan sikap tidak
sombong serta bersedia untuk mengakui kelebihan orang lain*
|
|
Sikap dan perilaku yang selalu menggunakan
akal budinya (berpijak pada pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki)*
|
Sikap dan perilaku yang selalu menggunakan
akal budinya (berpijak pada pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki)*
|
|
Menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
(pantang menyerah) dan mengatasi berbagai hambatan belajar*
|
Menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
(pantang menyerah) dan mengatasi berbagai hambatan belajar*
|
|
Berperilaku secara sukarela dengan orang
lain untuk mencapai tujuan*
|
Berperilaku secara sukarela dengan orang
lain untuk mencapai tujuan*
|
|
Memahami kemampuan diri dengan harga
dirinya*
|
Memahami kemampuan diri dengan harga
dirinya*
|
|
Menunjukkan rasa cinta dan kelestarian
budaya bangsa*
|
Menunjukkan rasa cinta dan kelestarian
budaya bangsa*
|
|
Berperilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya, baik dalam
perbuatan dan perkataan*
|
Berperilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya, baik dalam
perbuatan dan perkataan*
|
|
Berperilaku wajar sesuai dengan kebutuhan*
|
Berperilaku wajar sesuai dengan kebutuhan*
|
VI. Seni
A. Anak mampu membedakan antara bunyi dan
suara
|
Memperhatikan dan mengenali suara yang
bernyanyi atau berbicara
|
1. Mengenali berbagai macam suara dari kendaraan
2. Meminta untuk diperdengarkan lagu
favorit secara berulang
|
B. Tertarik dengan kegiatan musik, gerakan
orang, hewan maupun tumbuhan
|
1. Menyanyi sampai tuntas dengan irama yang
benar (nyanyian pendek atau 4 bait)
2. Menyanyikan lebih dari 3 lagu dengan
irama yang yang benar sampai tuntas (nyanyian pendek atau 4 bait)
3. Bersama teman-teman menyanyikan lagu
4. Bernyanyi mengikuti irama dengan
bertepuk tangan atau menghentakkan kaki
5. Meniru gerakan berbagai binatang
6. Paham bila orang terdekatnya (ibu)
menegur
7. Mencontoh gerakan orang lain
8. Bertepuk tangan sesuai irama
|
1. Mendengarkan atau menyanyikan lagu
2. Menggerakkan tubuh sesuai irama
3. Bertepuk tangan sesuai irama musik
4. Meniru aktivitas orang baik secara
langsung maupun melalui media. (misal, cara minum/cara bicara/perilaku
seperti ibu)
5. Bertepuk tangan dengan pola yang
berirama (misalnya bertepuk tangan sambil mengikuti irama nyanyian
|
C. Tertarik dengan kegiatan atau karya seni
|
1. Menggambar benda-benda lebih spesifik
2. Mengamati dan membedakan benda di
sekitarnya yang di dalam rumah
|
1. Menggambar dengan menggunakan beragam
media (cat air, spidol, alat menggambar) dan cara (seperti finger painting,
cat air,
dll)
2. Membentuk sesuatu dengan plastisin
3. Mengamati dan membedakan benda di
sekitarnya yang di luar rumah
|
7. Lama Belajar
a. Lama belajar merupakan keseluruhan waktu untuk memperoleh
pengalaman belajar yang harus diikuti anak dalam satu minggu, satu semester,
dan satu tahun. Lama belajar pada PAUD dilaksanakan melalui pembelajaran tatap
muka.
b. Kegiatan tatap muka di PAUD dengan lama belajar sebagai
berikut.
1) Kelompok usia lahir sampai 2 (dua) tahun satu kali pertemuan
minimal 120 menit, dengan melibatkan orang tua, dan frekuensi pertemuan minimal
satu kali per minggu;
2) Kelompok usia 2 (dua) tahun sampai 4 (empat) tahun satu kali
pertemuan minimal 180 menit, dan frekuensi pertemuan minimal dua kali per
minggu;
3) Kelompok usia 4 (empat)
tahun sampai 6 (enam) tahun satu kali pertemuan minimal 180 menit, dengan
melibatkan orang tua, dan frekuensi pertemuan minimal lima kali per minggu;
F. Tujuan Penyusunan Kurikulum Tingkat
Kelompok Bermain Pendidikan PAUD
Untuk memberikan arah pelaksanaan pembelajaran
pada KB”ESTATE SEBAKIS” .
Membantu
pendidik atau guru KB”ESTATE SEBAKIS” khususnya dalam menjalankan tugas
menyusun rencana kegiatan, melaksanakan pembelajaran, dan melakukan penilaian
terhadap anak didik.
G.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Kelompok Bermain Pendidikan
Prinsip pengembangan KTSP
KB”ESTATE SEBAKIS”antara lain:
1.
Relevansi
Hubungan antara kurikulum dengan kebutuhan dan perkembangan anak
secara individual.
2.
Adaptasi
Kurikulum memperhatikan dan menyesuaikan perubahan psikologis,
IPTEK dan seni.
3.
Kontinuitas
Kurikulum disusun secara berkelanjutan antara satu tahapan
perkembangan ke tahapan perkembangan berikutnya dalam rangka mempersiapkan anak
memasuki pendidikan selanjutnya.
4.
Fleksibilitas
Kurikulum dipahami, dipergunakan dan dikembangkan secara fleksibel
sesuai keunikan dan kebutuhan anak serta kondisi lembaga penyelenggara
setempat.
5.
Kepraktisan dan
Akseptabilitas
Kurikulum memberikan kemudahan bagi para pendidik, praktisi, dan
masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pendidikan anak usia dini.
6.
Kelayakan
Kurikulum menunjukkan kelayakan dan keberpihakan pada anak usia
dini.
7.
Akuntabilitas
Kurikulum dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat sebagai
pengguna jasa pendidikan anak usia dini.
H. Model Pembelajaran
Program pembelajaran di KB” Bina Buah Hati” menerapkan pendekatan
pembelajaran dengan pengaman yang intinya mengakomodasi 3 jenis main dan
keaksaraan. Pendekatan pembelajaran pusat kegiatan yang dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Proses pembelajaran dilakukan didalam lingkaran (circle time)
dan pusat kegiatan, dimana pendidik duduk bersama peserta didik yang dilakukan
sebelum dan sesudah bermain;
b. Proses pembelajaran dilakukan melalui pusat kegiatan yang
merupakan pusat bermain peserta didik dilengkapi dengan seperangkat alat
bermain yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan, hal ini diperlukan untuk
mengembangkan seluruh potensi dasar peserta didik dalam berbagai aspek
perkembangan secara seimbang;
c. Setiap pusat kegiatan
mendukung perkembangan peserta didik dalam tiga jenis bermain yaitu : bermain
sensorimotorik, bermain peran, dan bermain pembangunan.
d. Langkah pelaksanaan
kegiatan dilakukan dengan :
1. Kegiatan penyambutan peserta didik;
2. Penataan/pijakan lingkungan bermain;
3. Kegiatan pembukaan (pengalaman gerakan kasar);
4. Transisi;
5. Kegiatan pembelajaran (pembukaan, initi dan penutup);
6. Istirahat/makan bersama;
7. Kegiatan akhir.
I. Penilaian Pembelajaran
1.
Pengertian
Penilaian adalah
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan tingkat pencapaian
perkembangan anak. Assesmen dilakukan melalui: pengamatan/observasi, konfrensi
dengan para guru, pencatatan anekdot, wawancara, penugasan, hasil kerja anak,
dan unjuk kerja.
Penilaian
perkembangan dan pertumbuhan anak adalah suatu proses yang terencana meliputi
pengumpulan, penganalisaan, penafsiran dan pemberian keputusan tentang
perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini. Penilaian tersebut dilaksanakan
untuk mengetahui dan mendiskripsikan perkembangan anak usia dini yang terjadi
sebagai akibat adanya kegiatan stimulasi tumbuh kembang anak serta pembelajaran
yang diberikan. Hal itu merupakan suatu keharusan dan pengembangan anak usia
dini karena dapat memberikan gambaran secara akurat tentang perkembangan dan
pertumbuhan anak usia dini.
2. Tujuan
penilaian
Adapun tujuan pelaksanaan
penilaian perkembangan anak pada KB”ESTATE SEBAKIS” adalah:
1. Mengetahui status pertumbuhan dan tahab perkembangan anak
2. Mengetahui efektifitas materi, metode, sumber belajar dan media
untuk pencapaian proses dan hasil pembelajaran.
3. Menyusun perencanaan pembelajaran lebih lanjut.
4. Menyusun laporan pertumbuhan dan perkembangan anak
5. Memberikan informasi pada orang tua/wali tentang kemajuan
(pertumbuhan dan perkembangan anak).
3.
Prinsip-prinsip penilaian
Prinsip-prinsip kegiatan penilaian pada KB”ESTATE SEBAKIS” ,
yakni:
1. Menyeluruh, artinya kegiatan penilaian mencakup seluruh lingkup
perkembangan anak.
2. Berkesinambungan, artinya penilaian dilakukan secara terencana,
bertahap dan terus menerus agar diperoleh gambaran menyeluruh dari hasil
pembelajaran.
3. Obyektif, artinya penilaian dilakukan berdasarkan fakta dengan
memperhatikan perbedaan dan keunikan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak.
4. Mendidik, artinya penilaian digunakan untuk membina dan
memberikan dorongan kepada pendidik atau orangtua untuk memberikan proses
pembelajaran (interaksi, lingkup, dan alat) kepada anak agar dapat mencapai tahapan
perkembangan secara optimal.
5. Bermakna, artinya penilaian harus bermakna bagi anak, pendidik,
dan orangtua serta pihak lain yang membutuhkan.
4.
Lingkup penilaian
Kegiatan
penilaian pada KB “ Bina Buah Hati” mencakup seluruh tingkat pencapaian perkembangan
peserta didik dan data pertumbuhan peserta didik. Perkembangan adalah
bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan
fungsi organ/individu.
Pertumbuhan
adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang dapat diukur dengan ukuran
berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik. Lingkup kegiatan
penilaian pada lembaga PAUD meliputi perkembangan nilai-nilai agama dan moral,
motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional anak.
5.
Teknik-teknik penilaian
Kegiatan
penilaian perkembangan anak didik di KB”ESTATE SEBAKIS”menggunakan
teknik-teknik sebagai berikut:
1. Penilaian Harian
Pengamatan harian terhadap
seluruh aspek perkembangan anak yang muncul salama proses pembelajaran, sesuai
dengan materi yang telah direncanakan untuk dibelajarkan berdasarkan KI dan KD
yagn telah disusun. Setiap pengamatan harus direkam dengan pencatatan. Pendidik
bukan hanya sekedar mengamati anak, tetapi juga harus mencatat apa yang di
amati, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai perkembangan anak.
2. Hasil Karya
Hasil karya adalah hasil kerja
anak didik setelah melakukan suatu kegiatan. Hasil karya dapat berupa pekerjaan
tangan, karya seni atau hasil kegiatan anak lainnya. penilaian hasil karya anak
berupa gambar, karya seni, unjuk kerja, foto aktivitas, dll.
3. Catatan Anekdot
Merupakan alat perekam observasi
secara berkala terhadap suatu peristiwa atau kejadian yang melukiskan perilaku
anak yang terjadi selama proses pembelajaran dari anak dating sampai pulang
yang sesuai dengan KI dan KD, yang diuraikan dalam bentuk peryataan singkat aau
objektif.
6.
Pengelolaan Hasil Penilaian
Pengelolaan hasil penilaian terhadap anak didik dilakukan melalui
tahapan berikut :
a.
Mengumpulkan seluruh data yang sudah diperoleh dari beberapa alat
penilaian (catatan anekdot, penilaian harian dan hasil karya)
b.
Mengelompokkan data tersebut sesuai dengan kelompok yang terdapat
dalam indikator pada setiap lingkup perkembangan.
c.
Membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi
yang tersedia.
d.
Memasukkan hasil pengumpulan data kedalam format laporan
perkembangan anak (harian, bulanan dan enam bulan).
7.
Pelaporan
Laporan perkembangan anak
disampaikan kepada orang tua dalam bentuk laporan tertulis secara bijak,
disertai saran-saran yang dapat dilakukan orang tua di rumah;
J.
Klender Pendidikan
KALENDER PENDIDIKAN
|
|||||||||
KELOMPOK BERMAIN” ESTATE SEBAKIS”
|
|||||||||
TAHUN AJARAN 2018/2019
|
|||||||||
HARI
|
JULI 2018
|
HKB
|
TGL
|
KETERANGAN
|
|||||
MINGGU
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
|
|
|
|
SENIN
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
|
|
|
|
SELASA
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
|
|
|
|
RABU
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|
|
|
|
|
KAMIS
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|
|
|
|
|
JUM’AT
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|
|
|
|
|
SABTU
|
7
|
14
|
21
|
28
|
|
|
|
|
|
Jumlah Hari Kegiatan
Belajar
|
|
|
|
||||||
HARI
|
AGUSTUS 2018
|
HKB
|
TGL
|
KETERANGAN
|
|||||
MINGGU
|
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|
|
17,22
|
HUT RI, Idul Adha
|
SENIN
|
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|
|
|
|
SELASA
|
|
7
|
14
|
21
|
28
|
|
|
|
|
RABU
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
|
|
|
|
KAMIS
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
|
|
|
|
JUM’AT
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
|
|
|
|
SABTU
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|
|
|
|
|
Jumlah Hari Kegiatan
Belajar
|
|
|
|
||||||
HARI
|
SEBTEMBER 2018
|
HKB
|
TGL
|
KETERANGAN
|
|||||
MINGGU
|
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
|
11
|
Tahun Baru Hijriyah
|
SENIN
|
|
3
|
10
|
17
|
24
|
|
|
|
|
SELASA
|
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|
|
|
|
RABU
|
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|
|
|
|
KAMIS
|
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|
|
|
|
JUM’AT
|
|
7
|
14
|
21
|
28
|
|
|
|
|
SABTU
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
|
|
|
|
Jumlah Hari Kegiatan
Belajar
|
|
|
|
||||||
HARI
|
OKTOBER 2018
|
HKB
|
TGL
|
KETERANGAN
|
|||||
MINGGU
|
|
7
|
14
|
21
|
28
|
|
|
|
|
SENIN
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
|
|
|
|
SELASA
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
|
|
|
|
RABU
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
|
|
|
|
KAMIS
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|
|
|
|
|
JUM’AT
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|
|
|
|
|
SABTU
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|
|
|
|
|
Jumlah Hari Kegiatan
Belajar
|
|
|
|
||||||
HARI
|
Nov-18
|
HKB
|
TGL
|
KETERANGAN
|
|||||
MINGGU
|
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|
|
20
|
Maulid Nabi
|
SENIN
|
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|
|
|
|
SELASA
|
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|
|
|
|
RABU
|
|
7
|
14
|
21
|
28
|
|
|
|
|
KAMIS
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
|
|
|
|
JUM’AT
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
|
|
|
|
SABTU
|
3
|
10
|
17
|
24
|
|
|
|
|
|
Jumlah Hari Kegiatan
Belajar
|
|
|
|
||||||
HARI
|
DESEMBER 2018
|
HKB
|
TGL
|
KETERANGAN
|
|||||
MINGGU
|
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
|
25
|
Hari Natal
|
SENIN
|
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
|
|
|
SELASA
|
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|
|
|
|
RABU
|
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|
|
|
|
KAMIS
|
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|
|
|
|
JUM’AT
|
|
7
|
14
|
21
|
28
|
|
|
|
|
SABTU
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
|
|
|
|
Jumlah Hari Kegiatan
Belajar
|
|
|
|
||||||
HARI
|
JANUARI 2019
|
HKB
|
TGL
|
KETERANGAN
|
|||||
MINGGU
|
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|
|
1
|
Tahun Baru Masehi
|
SENIN
|
|
7
|
14
|
21
|
28
|
|
|
|
|
SELASA
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
|
|
|
|
RABU
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
|
|
|
|
KAMIS
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
|
|
|
|
JUM’AT
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|
|
|
|
|
SABTU
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|
|
|
|
|
Jumlah Hari Kegiatan
Belajar
|
|
|
|
||||||
HARI
|
FEBRUARI 2019
|
HKB
|
TGL
|
KETERANGAN
|
|||||
MINGGU
|
|
3
|
10
|
17
|
24
|
|
|
5
|
Tahun Baru Imlek
|
SENIN
|
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|
|
|
|
SELASA
|
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|
|
|
|
RABU
|
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|
|
|
|
KAMIS
|
|
7
|
14
|
21
|
28
|
|
|
|
|
JUM’AT
|
1
|
8
|
15
|
22
|
|
|
|
|
|
SABTU
|
2
|
9
|
16
|
23
|
|
|
|
|
|
Jumlah Hari Kegiatan
Belajar
|
|
|
|
||||||
HARI
|
MARET 2019
|
HKB
|
TGL
|
KETERANGAN
|
|||||
MINGGU
|
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
|
7
|
Hari Raya Nyepi
|
SENIN
|
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|
|
|
|
SELASA
|
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|
|
|
|
RABU
|
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|
|
|
|
KAMIS
|
|
7
|
14
|
21
|
28
|
|
|
|
|
JUM’AT
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
|
|
|
|
SABTU
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
|
|
|
|
Jumlah Hari Kegiatan
Belajar
|
|
|
|
||||||
HARI
|
Apr-19
|
HKB
|
TGL
|
KETERANGAN
|
|||||
MINGGU
|
|
7
|
14
|
21
|
28
|
|
|
3,19
|
Israj Mi'raj Nabi Muhammad, Wafat Yesus Kristus
|
SENIN
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
|
|
|
|
SELASA
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
|
|
|
|
RABU
|
3
|
10
|
17
|
24
|
|
|
|
|
|
KAMIS
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|
|
|
|
|
JUM’AT
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|
|
|
|
|
SABTU
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|
|
|
|
|
Jumlah Hari Kegiatan
Belajar
|
|
|
|
||||||
HARI
|
MEI 2019
|
HKB
|
TGL
|
KETERANGAN
|
|||||
MINGGU
|
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|
|
1,19,30
|
Hari Buruh Internasional, Hari Raya Waisak, Kenaikan Yesus
Kristus
|
SENIN
|
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|
|
|
|
SELASA
|
|
7
|
14
|
21
|
28
|
|
|
|
|
RABU
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
|
|
|
|
KAMIS
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
|
|
|
|
JUM’AT
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
|
|
|
|
SABTU
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|
|
|
|
|
Jumlah Hari Kegiatan
Belajar
|
|
|
|
||||||
HARI
|
JUNI 2019
|
HKB
|
TGL
|
KETERANGAN
|
|||||
MINGGU
|
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
|
3,4,7
|
Cuti Bersama Hari raya Idul Fitri
|
SENIN
|
|
3
|
10
|
17
|
24
|
|
|
5,6
|
Hari Raya Idul Fitri
|
SELASA
|
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|
|
|
|
RABU
|
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|
|
|
|
KAMIS
|
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|
|
|
|
JUM’AT
|
|
7
|
14
|
21
|
28
|
|
|
|
|
SABTU
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
|
|
|
|
Jumlah Hari Kegiatan
Belajar
|
|
|
|
||||||
Catatan :
|
|||||||||
1. Hari Minggu tidak
ada KBM
|
|||||||||
2. Jumlah Hari
Kegiatan Belajar Semester 1 : Hari
(HKB)
|
|||||||||
3. Jumlah Minggu
Efektik Semester 1 : Minggu
|
|||||||||
4. Jumlah Hari
Kegiatan Belajar Semester 2 : Hari
(HKB)
|
|||||||||
5. Jumlah Minggu
Efektif Semester 2 : Minggu
|
|||||||||
Tim Penyusun
|
|||||||||
1. Fitri handayani,
S.Hum
|
|||||||||
2. Bio B. Siahaan
|
|||||||||
3. Enzos FH Gultom
|
|||||||||
4. Dikdik Sopiandi
|
|||||||||
Sebakis, April 2019
|
|||||||||
Guru Paud
|
|||||||||
Fitri Handayani, S.Hum
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar yang Bijak